Permampu Rayakan Hari Kartini, Momen Refleksikan Perjuangan Kartini dan Peningkatan Kapasitas FKPAR
Perayaan Hari Kartini ini bertujuan untuk merefleksikan perjuangan, tantangan Kartini pada masanya dan relevansinya di masa kini.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Konsorsium PERMAMPU merayakan Hari Kartini dengan merefleksikan perjuangan Kartini sekaligus konsolidasi Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput (FKPAR) Sumatera secara hybrid, Selasa (22/4/2025) di titik 33 Zoom di 33 kabupaten/kota. Kegiatan ini melibatkan 22 lansia, 29 perempuan muda, 65 perwakilan pemerintah daerah, 11 Femokrat, 33 tokoh agama (adat), 15 jaringan NGO, 2 media, dan 91 anggota CU yang merupakan fondasi FKPAR, 11 diantaranya disabilitas. Total peserta 415 orang terdiri dari 392 perempuan dan 19 laki-laki.
Koordinator PERMAMPU, Dina Lumbantonbing dalam keterangan persnya yang diterima Tribun-Medan.com, Rabu (23/4/2025), perayaan Hari Kartini ini bertujuan untuk merefleksikan perjuangan, tantangan Kartini pada masanya dan relevansinya di masa kini.
Juga menjadi ruang peningkatan kapasitas dan penguatan organisasi FKPAR sehingga terbangun komitmen FKPAR yang solid dalam memperjuangkan hak-hak perempuan akar rumput (perempuan pedesaan, perempuan miskin kota, perempuan marjinal, perempuan muda, perempuan lansia dan perempuan disabilitas secara inklusif).
Dikatakan Dina, berangkat dari sejarah perjuangan Kartini, diketahui bahwa Kartini merupakan pejuang emansipasi perempuan. Melalui tulisan-tulisannya, ia memperjuangkan hak pendidikan perempuan dan keterlibatan perempuan dalam masyarakat. Namun ironisnya Kartini sendiri menjadi korban kematian ibu, ia meninggal ketika melahirkan.
Hal ini merefleksikan begitu banyak tantangan yang dihadapi oleh perempuan khususnya dalam aspek kesehatan reproduksi, hingga kini.
“Sebagai contoh, di pulau Sumatera kasus AKI tertinggi terdapat di provinsi Aceh sebanyak 201 kasus, Sumatera Utara sebanyak 195 kasus dan Lampung 192 kasus. Demikian pula dengan perlawanan Kartini terhadap poligami, tetapi dirinya sendiri terpaksa menjadi isteri ketiga, demi ayahnya,” kata Dina.
Baca juga: Peringatan Hari Perempuan Sedunia, Konsorsium Permampu Serukan Percepatan Aksi Perempuan Akar Rumput
Kepala Dinas P3A Sumatera Selatan, Fitriana dalam sambutannya menyebutkan data kasus kekerasan terhadap anak Perempuan di Jambi, sementara Palembang dan Bengkulu tergolong tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional. Sementara perwakilan Dinas P3A Kabupaten Lampung Selatan, dr. Nessi Yunita mengatakan bahwa saat ini tercatat sebanyak 25 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Lampung, sementara kasus perkawinan anak juga kerap kali terjadi.
Dalam diskusi kritis para peserta di wilayah masing-masing, perempuan akar rumput yang tersebar di 33 kabupaten dan kota kota Pulau Sumatera merefleksikan dan memaknai perjuangan Kartini.
Hasil refleksi tersebut adalah: pertama, Kartini memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan, mendirikan sekolah untuk perempuan dan mengadvokasi pentingnya pendidikan bagi perempuan. Ini salah satu upaya yang relevan untuk pencegahan perkawinan usia anak dan kurang dari 19 tahun dalam konteks perjuangan PERMAMPU saat ini.
Masih ada anak perempuan yang belum bisa menikmati akses pendidikan berkualitas karena keterbatasan ekonomi dan akses geografis yang sulit. Di Bengkulu, tercatat 202 angka putus sekolah yang harus terus diperjuangkan.
Perjuangan Kartini menginspirasi perjuangan bagi FKPAR dan memandang penguatan perempuan melalui pendidikan kritis sebagai kunci untuk memajukan perempuan, anak perempuan, lansia dan perempuan penyandang disabilitas. FKPAR memperjuangkan akses pendidikan bagi perempuan yang putus sekolah sehingga bisa mendapatkan paket A, B, C secara gratis
Kedua, relevansi perjuangan Kartini untuk perempuan di daerah 3T seperti Nias, Mentawai dan Pesisir Barat sering mengalami keterbatasan akses ke fasilitas dasar seperti pendidikan dan kesehatan.
Keermpat, Kartini berjuang untuk kesetaraan hak antara perempuan dan laki-laki termasuk dalam bidang sosial, ekonomi dan politik. Ini merupakan gerakan yang harus diperjuangkan oleh semua pihak termasuk pengambil kebijakan, tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat. Perjuangan Kartini memastikan semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Perempuan miskin, lansia, perempuan muda dan perempuan dengan disabilitas memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan.
Kelima, partisipasi perempuan dalam dunia kerja telah berkontribusi secara signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. Namun beban ganda bagi perempuan masih menjadi kendala ketika perempuan bekerja di luar rumah sementara urusan domestik masih melekat menjadi tanggung jawab rumah. Pembagian peran dalam rumah tangga masih menjadi PR besar.
Ketujuh, perjuangan Kartini menjadi inspirasi bagi perempuan muda di Sumatera untuk menjadi pemimpin dan penggerak perubahan di masyarakat dan didorong untuk menjadi inspirasi pencegahan perkawinan usia anak dan di bawah 19 tahun
| PERMAMPU Sambut Hari Aborsi Aman, Pendidikan Publik tentang Hak Azasi Perempuan atas Aborsi Aman |
|
|---|
| Rayakan Hari Kesehatan Seksual 2025, PERMAMPU Tekankan Pentingnya Pemahaman tentang Perubahan Iklim |
|
|---|
| Perayaan Hari Keluarga Nasional, PERMAMPU Dorong Pembaharuan Nilai Menuju Kesetaraan dalam Keluarga |
|
|---|
| PERMAMPU Klarifikasi Hoaks Tawarkan Skema Angsuran 88 Miliar dan tak Bekerjasama dengan BPVP Padang |
|
|---|
| Rayakan Hari Lansia, PERMAMPU Dorong Perwujudan Pemenuhan Hak-hak Perempuan Lansia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Hari-Kartini-Permampu.jpg)