Berita Viral

Terungkap Kecurigaan Hotman Paris terkait Kematian Santri di Ponpes Raudhatul, Tengkorak kok Pecah

Hotman tidak hanya ikut menyoroti kasus tersebut, bahkan dia mau memberi bantuan hukum melalui timnya agar kasus kematian santri 

Editor: Salomo Tarigan
Kolase/istimewa
Kolase foto Hotman Paris dan orangtua santri 

TRIBUN-MEDAN.com - Heboh kasus tewasnya santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin, Kabupaten Tebo, Jambi.

Kematian santri bernama Airul Harahap (13)  tidak hanya menyita perhatian warga Jambi.

Kini muncul kecurigaan pengacara kondang, Hotman Paris terkait meninggalnya santri tersebut.

Hotman tidak hanya ikut menyoroti kasus tersebut, bahkan dia mau memberi bantuan hukum melalui timnya agar kasus kematian santri 

Sudah 4 bulan sejak jasad korban ditemukan di asrama ponpes, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.

Baca juga: Jadwal Timnas Indonesia vs Vietnam, Kondisi Tim Garuda tanpa Elkan Baggott.Yance Sayuri,Jordi Amat


Menurut Hotman Paris, keterangan dokter klinik yang menyebut korban tewas karena tersetrum listrik janggal.

"Jadi, dibilang kan meninggal karena sengatan listrik kemarin saya sudah bicara pada dokternya.”

“Dokter yang melalukan autopsi mengatakan ada patah di tulang rusuk, bagian tengkorak pecah jadi pertanyaan apakah kalau tersengat listrik tulang kau patah?" ungkapnya, Senin (18/3/2024), dikutip dari TribunJambi.com.

Hotman Paris menilai ada oknum yang sengaja menyetrumkan listrik ke jasad korban agar terlihat tewas karena sengatan listrik.

Berdasarkan hasil autopsi, korban tewas karena batang tengkorak leher yang patah diduga akibat penganiayaan.

“Ini saya bacakan ya dokter yang melakukan autopsi di Jambi. Ditemukan luka akibat kekerasan berupa memar di atas mata kiri, terdapat resapan darah tengkorak di sebelah kanan, batang tengkorak kepala belakang patah dan terdapat resapan darah, juga retak di telinga kanan terdapat juga resapan darah di dagu dan tulang rahang bawah patah," bebernya.

Kata Kuasa Hukum Korban

Kuasa hukum korban, Refki Septino menilai ada sejumlah kejanggalan dalam kasus ini.

Baca juga: BABAK Baru Kasus Penipuan Iming-iming Lulus Akpol, Emak-emak Terduga Tipu Tauke 1,3 Miliar

Awalnya, korban dinyatakan pihak ponpes meninggal akibat tersetrum listrik.

Namun, berdasarkan hasil autopsi korban tewas karena patah tulang di sebagian tubuh.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved