Apa Itu Festival Budaya Isen Mulang? Ternyata Ini Arti dan Maknanya

TRIBUN-MEDAN.COM,- Pelaksanaan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 berlangsung sukses dan lancar.

Pada momen ini, Kota Palangka Raya meraih tiga penghargaan sekaligus dalam acara FBIM 2025.

Adapun tiga penghargaan itu diantaranya Juara Umum, Juara I Stand Terbaik Expo, dan Juara I karnaval budaya.

Baca juga: Apa Itu Kemarau Basah, Penyebab dan Dampaknya Bagi Pertanian

Ketiga penghargaan tersebut kemudian diserahkan langsung oleh Gubernur Kalteng Agustiar Sabran, dalam malam penutupan FBIM 2025 yang berlangsung meriah di Stadion Tuah Pahoe, Jumat (23/5/2025).

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian luar biasa ini.

“Kemenangan ini menjadi bagian dari komitmen kami untuk terus menghadirkan kota yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga kuat secara identitas budaya. Ini adalah hasil kerja keras, semangat kolaboratif, dan dedikasi seluruh kontingen kita,” ujar Fairid dikutip dari Tribun Kalteng.

Lalu, apa sih Festival Budaya Isen Mulang ini?

Baca juga: Apa Itu Satelit Kosmos 482 Milik Uni Soviet yang Jatuh di Sebelah Barat Jakarta

Penjelasan Festival Budaya ISen Mulang

Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) adalah festival tahunan yang diadakan di Provinsi Kalimantan Tengah, terutama di Kota Palangka Raya, untuk memperingati Hari Jadi Provinsi Kalimantan Tengah yang jatuh pada bulan Mei setiap tahun.

Pelaksanaan FBIM biasanya berlangsung selama satu minggu pada bulan Mei.

Untuk tahun 2025, festival ini digelar dari tanggal 17 hingga 23 Mei di Stadion Tuah Pahoe dan halaman GOR Serbaguna Palangka Raya, dengan tema “Spirit of Isen Mulang”.

Baca juga: Apa Itu Obat Keras Etomide? Aktor Ijonk Simanjuntak Ditangkap Gegara Vape Mengandung Etomide

Makna dan Tujuan Festival

Makna Kata “Isen Mulang” 

Dalam bahasa Dayak Ngaju, “Isen Mulang” berarti “pantang mundur” atau “pantang menyerah”, yang menjadi semangat dan semboyan masyarakat Kalimantan Tengah.

Tujuan Kegiatan

Festival ini bertujuan untuk menampilkan dan mempopulerkan keanekaragaman budaya, seni, tradisi, dan kuliner khas Kalimantan Tengah.

Selain itu, FBIM menjadi ajang pelestarian budaya Dayak, memperkenalkan kekayaan tradisi kepada generasi muda, serta meningkatkan perekonomian lokal melalui pameran produk unggulan dan kunjungan wisatawan.

Baca juga: Apa Itu Tanatopraksi dalam Proses Pemakaman Paus Fransiskus, Simak Penjelasannya