PDI Perjuangan Sumut

PDI Perjuangan: Dunia Pusing Karena Urusan Geopolitik, Jokowi Asyik Urus Keluarganya

Ketika dunia pusing akibat ketegangan di Timur Tengah, yang berujung serangan balasan Iran terhadap Israel, Presiden Jokowi lebih asyik pikirkan diri

|
Editor: Arjuna Bakkara
HO
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mendatangi rumah Megawati Soekarnoputri dalam rangka Hari Raya Idulfitri, Rabu (10/4/2024). 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN-Hasto Kristiyanto Sekjen DPP PDI Perjuangan menyampaikan, PDI Perjuangan sangat mengkhawatirkan dampak persoalan geopolitik Global, pada saat bersamaan sangat menyesalkan terhadap Presiden Jokowi yang lebih asyik memikirkan keluarganya.

“Ketika dunia pusing akibat ketegangan di Timur Tengah, yang berujung serangan balasan Iran terhadap Israel, Presiden Jokowi lebih asyik melanjutkan abuse of powernya yang dipicu oleh nepotisme yang ditampilkan semakin terbuka”ujar Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun, Selasa (16/4/2024).

Menurutnya, persoalan geopolitik tersebut dipastikan akan berdampak ke Indonesia.

Menurut Hasto, PDI Perjuangan melihat Perang Rusia-Ukraina telah menciptakan krisis energi dan pangan. Serangan balasan Iran terhadap Israel dikhawatirkan semakin memperburuk perekonomian Indonesia.

Bahkan, Rupiah makin melemah terhadap US Dollar; harga minyak mentah naik yang menyebabkan subsidi BBM meningkat; dan beban utang luar negeri yang semakin membesar.

"Tetapi, Jokowi bukannya melakukan mitigasi, Presiden Jokowi ketika menghadapi Idul Fitri lebih asyik membagi sembako di depan Istana Negara sepertinya secara sengaja ‘menantang’ berbagai dalil bansos yang sedang diperdebatkan di MK,"ucapnya.

Dengan berbagai persoalan tersbut, PDI Perjuangan berpandangan Indonesia malah menghadapi persoalan kepemimpinan nasional yang serius.

“Abuse of power menciptakan ketidakpastian hukum. Supremasi hukum terancam, dan nepotisme menghilangkan meritokrasi. Ketika law enforcement tidak dilakukan, maka munculah KKN masif sebagaimana korupsi pertambangan yang terjadi akhri-akhir ini,"ucapnya.

Atas dasar hal tersebut, Bagi PDI Perjuangan maka ketika Pemilu tidak lagi legitimate akibat penggunaan sumber daya negara dan alat-alat negara yang menciptakan kecurangan masif, maka keputusan para Hakim MK bisa menjadi penyelamat Indonesia di dalam mengatasi potensi krisis.

“Itulah bagian dari mitigasi krisis politik yang menjadi landasan mitigasi krisis ekonomi. Keputusan MK ditunggu agar demokrasi kembali pada wataknya yang jujur dan berkeadilan serta berdasarkan prinsip kedaulatan rakyat,"ucapnya.(Jun-tribun-medan.com).

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved