KRONOLOGI Penangkapan Anggota KKB Papua Maam Taplo, Berikut Daftar Korban Dibantai Selama 4 Tahun

Daftar Kejahatan Anggota KKB Papua, Maam Taplo:

• Maam Taplo terlibat dalam serangkaian tindakan kekerasan di Kiwirok, termasuk pembunuhan dan penganiayaan berat terhadap tenaga kesehatan (nakes).
• Korban meninggal dunia: Gabriella Meilani, mengalami luka bacok di kepala, leher, serta luka tusuk di perut.
• Korban luka-luka (10 orang): dr. Restu Pamangi (patah tulang lengan kanan), Siti Khotijah, Martinus Deni Satya, Lukas Luji (luka memar), Emanuel Abi (luka panah di ketiak), Patra (luka memar), Katrianti Tandiala (luka tusuk di kemaluan dan paha kanan, lebam wajah), Christina Sampe Tonapa (luka tusuk di sekujur tubuh), Marcelinus Ola Atanila (luka memar), Gerald Sokoy.
• Pelaku juga terlibat dalam pembakaran sejumlah fasilitas umum di Kiwirok, yakni: Bank Papua, Puskesmas, Pasar, Perumahan Puskesmas, Kantor Distrik
• Maam Taplo turut terlibat dalam penembakan di Lapangan Terbang Kiwirok, serangan terhadap Pos Brimob Resimen III, personel Satgas Kodim Yonif 431/SSP Pos Okbibab, serta kontak tembak dengan personel Yonif PR 431/SSP di Pos Kiwirok yang menyebabkan Prada Beryl Kholif A.R meninggal dunia.

TRIBUN-MEDAN.COM - Satgas Operasi Damai Cartenz berhasil menangkap Maam Taplo, anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Kodap XV Ngalum Kupel, yang menjadi pelaku pembunuhan dan penganiayaan terhadap tenaga kesehatan (nakes) di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, pada tahun 2021 lalu.

Penangkapan ini merupakan hasil dari penyelidikan intensif yang dilakukan aparat keamanan selama beberapa tahun.

Maam Taplo yang telah menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) selama empat tahun akhirnya berhasil ditangkap pada Sabtu (22/11/2025), sekitar pukul 12.20 WIT di kawasan Arso Swakarsa, Kabupaten Keerom, Papua. 

Penangkapan dilakukan oleh Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Keerom tanpa adanya perlawanan dari pelaku.

Menurut Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani, Maam Taplo masuk dalam DPO dengan nomor DPO/22/X/2021/Dit Reskrimum dan laporan polisi Nomor LP/17/IX/2021/Papua/Res Pegunungan Bintang.

Pelaku diketahui melakukan aksi brutal terhadap tenaga kesehatan (nakes) pada 13 September 2021.

Dari hasil penyelidikan awal, Maam Taplo diketahui meninggalkan Kiwirok menuju Jayapura pada Agustus 2025 dengan alasan berobat ke RS Vanimo, Papua Nugini.

Ia menggunakan surat rujukan dari Puskesmas Kiwirok karena mengalami pembengkakan pada perut.

Aksi Kekerasan Maam Taplo

Maam Taplo terlibat langsung dalam sejumlah tindakan kekerasan yang menyebabkan korban jiwa dan luka-luka serius.

Korban meninggal dunia adalah Gabriella Meilani yang mengalami luka bacok di kepala, leher, serta luka tusuk di perut.

Selain itu, terdapat 10 korban luka-luka, termasuk dokter Restu Pamangi yang mengalami patah tulang lengan kanan.

Korban luka-luka lainnya adalah Siti Khotijah, Martinus Deni Satya, Lukas Luji, Emanuel Abi Patra, Katrianti Tandiala, Christina Sampe Tonapa, Marcelinus Ola Atanila, dan Gerald Sokoy dengan berbagai luka mulai dari luka tusuk, luka memar, hingga luka bacok.

Selain kekerasan terhadap manusia, Maam Taplo juga terlibat dalam pembakaran fasilitas umum di Kiwirok, seperti Bank Papua, puskesmas, pasar, perumahan puskesmas, dan kantor distrik.