Berita Viral

Motif Pembunuhan Brigadir Esco Setelah Terungkap Keterlibatan Ayah dan Ibu Briptu Rizka Sekeluarga

Fakta baru kasus pembunuhan Brigadir Esco. Tersangka Briptu Rizka Sintiyani, istri korban yang sebelumnya mengelak kini semakin terpojok.

|
Editor: Salomo Tarigan
Kolase istimewa
POLWAN TERLIBAT PEMBUNUHAN - Polwan Briptu Rizka saat dihadirkan dalam rekonstruksi pembunuhan suaminya, Brigadir Esco.Fakta baru, bukan saja Briptu Rizka, Ayah dan ibunya sekeluarga ikut serta terlibat dalam pembunuhan Ecso 

TRIBUN-MEDAN.com - Terungkap fakta baru kasus pembunuhan Brigadir Esco Faska Rely.

Tersangka Briptu Rizka Sintiyani, istri korban yang sebelumnya mengelak kini semakin terpojok.

Setelah melakukan pemeriksaan terhadap Briptu Rizka, Polres Lombok Barat bahkan mengungkap pelaku lain dalam kasus ini.

Ada pun Brigadir Esco sebelum ditemukan tewas, diduga dianiaya menggunakan senjata tajam dan benda tumpul.

Keterlibatan orang lain dalam kasus pembunuhan ini yakni Amaq Saiun, ayah Briptu Rizka Sintiyani.

RUMAH BRIPTU RIZKA - Penampakan rumah Briptu Rizka yang digeruduk massa, warga emosi rumah tersebut diduga menjadi lokasi pembunuhan, Kamis (9/10/2025). Padahal rumah itu mau dipakai untuk rekonstruksi ulang
RUMAH BRIPTU RIZKA - Penampakan rumah Briptu Rizka yang digeruduk massa, warga emosi rumah tersebut diduga menjadi lokasi pembunuhan, Kamis (9/10/2025). Padahal rumah itu mau dipakai untuk rekonstruksi ulang (TribunLombok)

Kecurigaan awal, Briptu Rizka tidak bekerja sendiri membunuh suaminya terbongkar.

Baca juga: Kronologi 4 Oknum Polisi Tarik Paksa Ketua NasDem dari Dalam Pesawat, Bikin Malu Polrestabes Medan

Briptu Rizka dibantu oleh ayahnya, Amaq Saiun. 

Padahal Amaq Saiun merupakan mertua dari Brigadir Esco.

Dia tega menghabisinya menantunya sendiri. 

Polisi mengungkapkan bahwa Amaq Saiun berperan menyembunyikan jenazah Brigadir Esco di pekarangan rumah. 

JADI TERSANGKA : Amaq Saiun ayah Briptu Rizka jadi tersangka kasus pembunuhan Brigadir Esco sang menantu, Ini Perannya
JADI TERSANGKA : Amaq Saiun ayah Briptu Rizka jadi tersangka kasus pembunuhan Brigadir Esco sang menantu, Ini Perannya (Tribun Lombok/Wawan Sugandika/Istimewa)

Saiun sendiri berusia 50 tahun merupakan warga Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Adi Lelaki Briptu Riza juga Terlibat

Selain Saiun, ibu Briptu Rizka Nuraini dan adik lelakinya Dani juga ikut terlibat. 

Akibat tindakannya tersebut, Amaq Saiun bersama istri Nuraini serta anak lelaki Dani diancam dengan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman hukuman mati atau paling lama 15 tahun penjara.

 

Baca juga: NOEL Marah Dinarasikan Terjaring OTT Kasus Pemerasan Sertifikasi K3, Susun Rencana Gugat KPK

Diketahui sosok Amaq Saiun jadi sorotan lantaran sempat berakting tak mengetahui kasus pembunuhan sang menantu Brigadir Esco.

Pasalnya, dialah sosok yang pertama kali menemukan jasad Brigadir Esco yang tergeletak di pekarangan rumahnya di Desa Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 24 Agustus 2025 lalu.

Ketika itu, Saiun mengaku menemukan jasad menantunya saat tengah mencari ayam peliharaannya yang hilang.

Ketika ditemukan, jasad Brigadir Esco dalam kondisi leher terjerat tali, muka rusak, badan membengkak, dan dikerumuni lalat.

KEMATIAN BRIGADIR ESCO - Brigadir Riska yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Esco saat mengikuti rangkaian reka adegan saat proses rekonstruksi di TKP, Senin ( 28/9/2025). Tersangka Brigadir Rizka melakukan kekerasan fisik terhadap suaminya dengan memukul bagian belakang kepala menggunakan benda tumpul.
KEMATIAN BRIGADIR ESCO - Brigadir Riska yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir Esco saat mengikuti rangkaian reka adegan saat proses rekonstruksi di TKP, Senin ( 28/9/2025). Tersangka Brigadir Rizka melakukan kekerasan fisik terhadap suaminya dengan memukul bagian belakang kepala menggunakan benda tumpul. (Istimewa)

“Awalnya saya nyari ayam, ayam ini sudah hilang satu hari. Saat saya cari ayam ini dan saya lihat tali dari jarak jauh, saya penasaran firasat saya mungkin ada bangkai, tau-tau bau amis-amis semakin mendekat dan saya temukan (Brigadir Esco),” ungkapnya.

Setelah itu, Saiun melaporkan penemuannya itu ke kepala dusun dan akhirnya diteruskan ke Polsek Lembar.

“Pas saya tahu saya menghubungi pak kepala dusun, terus diteruskan ke polisi,” ujarnya.

Baca juga: TERKUAK Identitas Terapis Spa Ditemukan Tewas, Masih Usia 14 Tahun, Pinjam KTP Teman Untuk Kerja

Baca juga: Kecamatan STM Hulu Deliserdang Diproyeksikan sebagai Sentra Bawang Merah

Bahkan, Saiun sempat meyakini bahwa menantunya itu tewas akibat bunuh diri. 

Selain itu, dia sempat memberikan pengakuan bahwa Brigadir Esco dan Briptu Rizka tidak memiliki masalah rumah tangga.

“Korban ini baik, ndak ada musuhnya di sini, apalagi sama istrinya, ndak pernah saya lihat dia berkelahi, jadi kami di keluarga ini tidak percaya kalau dia meninggal bunuh diri,” ucap Saihun.

Motif Pembunuhan Diduga Dipicu Perselisihan

Wakapolres Lombok Barat, Kompol I Kadek Metria mengatakan kronologi pembunuhan berawal ketika Brigadir Esco tengah bertengkar dengan Bripka Rizka pada 19 Agustus 2025 lalu.

Baca juga: DAFTAR 9 Tersangka Kasus Penyekapan dan Penyiksaan Modus Jual Beli Mobil di Tangerang

Berdasarkan hasil penyidikan, mereka bertengkar diduga karena dipicu masalah ekonomi.

"Diduga dipicu perselisihan berlatar ekonomi antara pelaku dan korban," jelasnya dalam konferensi pers, Kamis (16/10/2025). 

 Metria mengatakan saat cekcok terjadi, Bripka Rizka lalu melakukan pemukulan ke arah kepala belakang Brigadir Esco.

"Berujung kekerasan yang mengakibatkan korban mengalami luka serius dan meninggal," jelasnya.

Selain luka akibat benda tumpul, Brigadir Esco turut menderita luka tusuk akibat benda tajam.

Korban diduga ditusuk oleh tersangka menggunakan gunting yang kini telah disita oleh penyidik.

Namun, barang bukti benda tumpul yang digunakan Briptu Rizka memukul Brigadir Esco hingga kini belum ditemukan.

"Satu sudah kami sita, sajam dan satu lagi masih kita cari," jelas Kasatreskrim Polres Lombok Barat, AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata.

Setelah Brigadir Esco tewas, jasadnya dibuang ke kebun yang berada di belakang rumah. Selanjutnya, leher korban dijerat dengan seutas benang nilon agar seolah-olah tewasnya Brigadir Esco akibat bunuh diri.

Hal ini pun tidak dilakukan oleh Briptu Riska seorang diri tetapi dibantu oleh anggota keluarganya termasuk teman dekatnya.

"Turut serta melakukan kejahatan dan dikaitkan dengan sengaja membantu RS, dan sengaja menyembunyikan orang yang sudah melaksanakan kejahatan," terangnya.

Penjelasan Kapolres

Kasatreskrim Polres Lombok Barat AKP Lalu Eka Arya Mardiwinata menjelaskan pihaknya telah menyita barang bukti senjata tajam serta benda tumpul diduga digunakan untuk menganiaya Esco, saat Rizka cekcok pada hari kejadian Selasa (19/8/2025). 

"Satu sudah kami sita, sajam, dan satu lagi masih kita cari," jelas Eka, dalam konferensi pers, Kamis (16/10/2025), dikutip Tribunlombok.com

Setelah membunuh korban, rupanya para tersangka lain turut membantu merekayasa kasus kematian Esco. 

Caranya dengan membuatnya seolah-olah sebagai kasus bunuh diri karena tubuh Esco ditemukan terikat tali di belakang rumahnya.

POLWAN BUNUH SUAMI - Muncul dugaan, Briptu Rizka tak bekerja sendiri untuk menghabisi nyawa suami. Ia disebut membuat Brigadir Esco lemah lebih dulu agar tak melakukan perlawanan saat dieksekusi.
POLWAN BUNUH SUAMI - Muncul dugaan, Briptu Rizka tak bekerja sendiri untuk menghabisi nyawa suami. Ia disebut membuat Brigadir Esco lemah lebih dulu agar tak melakukan perlawanan saat dieksekusi. (Kolase Istimewa)

Baca juga: Youtuber Stevansyoung Didatangi Banser Usai Bikin Konten Bahas Trans7 dan Pesantren yang Lagi Viral

Diketahui, Brigadir Esco ditemukan tewas di kebun belakang rumahnya Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat, Minggu (24/8/2025).

Rupanya, empat orang lain membantu Rizka untuk menyembunyikan peristiwa yang menyebabkan Esco meninggal dunia. 

"Turut serta melakukan kejahatan dan dikaitkan dengan sengaja membantu RS, dan sengaja menyembunyikan orang yang sudah melaksanakan kejahatan," terang Eka. 

Baca juga: Update Daftar Jenis Motor Dilarang Isi Pertalite di SPBU,Mobil yang Boleh dan Dilarang Isi Pertalite

Baca juga: Penyediaan Bus Rapid Trans Mebidang Diminta Dipercepat

(*/tribun-medan.com)

Artikel sudah tayang di tribun-sumsel

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved