Niat Puasa Asyura dan Keutamaannya yang Harus Anda Ketahui

TRIBUN-MEDAN.COM,- Tribunners, ulasan kali ini akan mengulas tentang niat puasa Asyura dan juga keutamaan puasa Asyura.

Tapi sebelum itu, mari kita bahas apa itu puasa Asyura.

Kita tahu bersama, bahwa puasa Asyura ini adalah bagian dari puasa sunnah yang dianjurkan untuk umat Islam.

Namun, apa sih puasa Asyura ini sebenarnya?

Apa saja keutamaan puasa Asyura, sehingga begitu penting bagi umat Islam?

Baca juga: Kapan Puasa Asyura 2025? Simak Penjelasan dan Keutamaannya

Puasa Asyura adalah puasa sunnah yang dikerjakan pada hari ke-10 bulan Muharram dalam kalender Hijriah.

Puasa ini sangat dianjurkan dalam Islam dan memiliki sejarah panjang, bahkan sebelum diwajibkannya puasa Ramadan. 

Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan umat Islam untuk berpuasa pada hari tersebut.

Setelah puasa Ramadan diwajibkan, puasa Asyura menjadi sunnah, artinya boleh dikerjakan atau ditinggalkan, namun tetap sangat dianjurkan karena keutamaannya yang besar.

Niat Puasa Asyura

Niat puasa Asyura dapat diucapkan pada malam hari sebelum fajar.

Namun menurut madzhab Syafi'i, puasa sunnah seperti Asyura juga boleh diniatkan di pagi hari selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Baca juga: Puasa Asyura Tapi Tidak Puasa Tasua, Apakah Boleh? Begini Penjelasan Buya Yahya

Lafaz niat puasa Asyura:

Nawaitu shauma ghadin an ada’i sunnatil asyura lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."

Jika berniat di pagi hari, lafalnya bisa:

Nawaitu shauma hadzal yaumi an ada’i sunnatit Asyura lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura hari ini karena Allah SWT.”

Baca juga: Niat dan Keutamaan Puasa Tasua di Bulan Muharram

Keutamaan Puasa Asyura

Ada beberapa keutamaan puasa Asyura bila dikerjakan oleh umat muslim.

Selain mendapatkan pahala, juga akan mendapat kesehatan fisik dan juga mental.

Berikut adalah keutamaan puasa Asyura menurut pandangan Islam.

1.Melatih Diri dari Hawa Nafsu

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR Muslim)

Baca juga: Hukum Menggabungkan Puasa Sunnah Syawal dengan Senin-Kamis Beserta Bacaan Niatnya

Dengan berpuasa di bulan Muharram kita juga bisa sekaligus untuk melatih diri kita dari emosional berlebih dan hawa nafsu.