TRIBUN WIKI

Kapan Puasa Asyura 2025? Simak Penjelasan dan Keutamaannya

Puasa Asyura 2025 dilaksanakan pada 10 Muharram 1447 Hijriah atau pada Minggu, 6 Juli 2025. Berikut adalah niat puasa Asyura.

Penulis: Array A Argus | Editor: Array A Argus
Pinterest
SAHUR- Ilustrasi satu keluarga saat melaksanakan ibadah sahur puasa Asyura di bulan Muharram. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Banyak yang mungkin bertanya, kapan puasa Asyura dilaksanakan pada bulan Muharram 1447 Hijriah.

Jawabannya tentu saja pada bulan Juli 2025 nanti.

Pelaksanaan puasa Asyura 2025 dilaksanakan pada 10 Muharram 1447 Hijriah.

Bila merujuk pada kalender Masehi, maka puasa Asyura 2025 jatuh pada hari Minggu, 6 Juli 2025.

Baca juga: Puasa Asyura Tapi Tidak Puasa Tasua, Apakah Boleh? Begini Penjelasan Buya Yahya

SAHUR KELUARGA- Ilustrasi sebuah keluarga kecil saat melaksanakan sahur bersama.
SAHUR KELUARGA- Ilustrasi sebuah keluarga kecil saat melaksanakan sahur bersama. (Pinterest/nu1production)

Dalam Islam, puasa Asyura ini sangat dianjurkan.

Sebab, ada beberapa keutamaan bagi mereka yang menjalankan puasa Asyura ini.

Dalam Alquran, Allah S.W.T menegaskan, bahwa bulan Muharram merupakan satu diantara empat bulan yang disucikan.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa” (QS. At-Taubah: 36)

Baca juga: Istimewanya Puasa Asyura di 10 Muharram, Simak Pahala Luar Biasa yang Diperoleh

Karena bulan Muharram termasuk bulan yang disucikan, maka umat Islam pun disarankan untuk menjalankan amalan-amalan sunnah agar mendapatkan pahala di sisi Allah S.W.T.

Satu diantara amalan sunnah itu yakni puasa Asyura.

Dalam Islam, puasa ini sangat dianjurka, bahkan sebelum diwajibkannya puasa Ramadan.

Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan memerintahkan umat Islam untuk berpuasa pada hari tersebut.

Setelah puasa Ramadan diwajibkan, puasa Asyura menjadi sunnah, artinya boleh dikerjakan atau ditinggalkan, namun tetap sangat dianjurkan karena keutamaannya yang besar.

SAHUR- Ilustrasi keluarga muslim saat melaksanakan sahur untuk menjalankan Puasa Ayyamul Bidh.
SAHUR- Ilustrasi keluarga muslim saat melaksanakan sahur untuk menjalankan Puasa Ayyamul Bidh. (Pinterest/Afifa Art)

Baca juga: Amalan Bulan Muharram, Berikut Tata Cara dan Keistimewaan Puasa Asyura hingga Tasua

Keutamaan Puasa Asyura

Puasa Asyura memiliki beberapa keutamaan utama, di antaranya:

  • Menghapus dosa setahun yang lalu: Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Asyura dapat menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan selama satu tahun sebelumnya (HR Muslim).

  • Meneladani Rasulullah SAW: Melaksanakan puasa Asyura berarti mengikuti sunnah Rasulullah SAW yang sangat menganjurkan puasa ini dan selalu melaksanakannya setiap tahun.

  • Hari yang penuh berkah: Hari Asyura dianggap sebagai hari yang penuh keberkahan, sehingga memperbanyak ibadah dan amal saleh pada hari ini sangat dianjurkan.

  • Memperkuat hubungan dengan Allah SWT: Puasa ini menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui ibadah dan pengendalian diri.

Baca juga: Keistimewaan Puasa Asyura dan Tasua, Amalan Sunnah di Bulan Muharram

Niat Puasa Asyura

Niat puasa Asyura dapat diucapkan pada malam hari sebelum fajar.

Namun menurut madzhab Syafi'i, puasa sunnah seperti Asyura juga boleh diniatkan di pagi hari selama belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Lafal niat puasa Asyura:

Nawaitu shauma ghadin an ada’i sunnatil asyura lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”

Jika berniat di pagi hari, lafalnya bisa:

Nawaitu shauma hadzal yaumi an ada’i sunnatit Asyura lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura hari ini karena Allah SWT.”(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved