Mayat dalam Sumur di Deli Serdang

Besok, Polisi Lakukan Penggalian Sumur untuk Temukan Kerangka Santi Matanari yang Dibunuh Kekasihnya

Temuan mayat dalam sumur di Deli Serdang menggemparkan warga sekitar. Apalagi jasad wanita tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

TRIBUN MEDAN/HAIKAL FARIED HERMAWAN
PEMBUNUHAN KEKASIH: Kolase foto tulang belulang Santi Matanari dan pelaku pembunuhan Freddi Edison Sagala. Santi Manatari dibunuh kekasihnya Freddi Erikson Sagala (35) dan kemudian mayatnya dibuang ke sumur di sebuah perumahan di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang 31 Desember 2024 lalu. 

TRIBUN-MEDAN.com, DELI SERDANG - Temuan mayat dalam sumur di Deli Serdang menggemparkan warga sekitar. Apalagi jasad wanita tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan, tidak utuh dan sulit dikenali.

Peristiwa menggemparkan ini terjadi di sebuah perumahan di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.

Pada akhirnya diketahui, pelakunya adalah Freddi Erikson Sagala dan korbannya adalah Santi Matanari. Hubungan antara pelaku dan korban adalah kekasih.

Kapolsek Medan Sunggal Kompol Bambang Gunanti mengatakan bahwa pihak kepolisian akan melakukan penggalian sumur besok, Kamis (9/4/2025).

"Kita akan mencari kerangka mayat korban Santi Matanari (33) yang masih belum lengkap" kata Bambang Gunanti saat dihubungi via telepon selular, Rabu (9/4/2025).

Bambang Gunanti berharap besok penyatuan kerangka korban dapat dirampungkan. Sehingga keluarga korban segera dapat melakukan pemakaman yang layak.

"Sejauh ini masih sedikit kerangka dari mayat korban yang didapatkan. Yang sudah ditemukan adalah tengkorak kepala, rambut dan tulang rusuk korban, dan beberapa tubuh korban yang belum hancur. Kita kumpulkan dan kita serahkan kepada keluarga korban supaya dapat dikuburkan," ujarnya.

Pelaku Cemburu Korban Dekat dengan Bos

Polsek Medan Sunggal telah mengamankan pelaku pembunuhan terhadap korban bernama Santi Matanari (33).

Dari hasil investigasi ternyata pelaku bernama Freddi Erikson Sagala (35) yang merupakan kekasih korban.

Freddi mengaku cemburu karena korban dekat dengan bos di tempat kerjanya.

Freddi mengaku sempat mengirim pesan melalui layanan perpesanan instan, WhatsApp kepada korban.

"Kubilang sama Santi (korban) tidak usah bekerja lagi. Kubilang si bos di tempat kerja mengancamku dan keluargaku. Bos bilang mau diusir kami dari pajak dan mau dibunuh kami semua. Kubilang lah sama dia gak usah jualan lagi biar abang saja yang kerja," kata Freddi saat diwawancarai di dalam mobil, Rabu (9/4/2025).

Korban yang membaca pesan whatsApp dari pelaku kemudian mengirimkan balasan.

"Dibalas chatingan saya, biarkan aja mati kalian semua," kata Freddi menirukan bunyi pesan balasan Santi.

Freddi mengaku sering melihat Santi bersama dengan bos di tempat kerja. Ia menduga keduanya punya hubungan spesial. Namun korban membantah saat pelaku menanyainya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved