Ibu Santi Matanari Histeris Tahu Putrinya Dibunuh Freddi Sagala dan Mayatnya Dibuang ke Sumur

TRIBUN-MEDAN.com, DELI SERDANG - Memakai baju merah muda dipadukan dengan jilbab warna kuning, Rasik Kudadiri mendatangi lokasi tempat kejadian pembunuhan putrinya, Santi Matanari (33).

Rasik tampak didampingi suami dan anak-anaknya.

Rasik tampak lemas dan histeris mengetahui putrinya dibunuh.

Santi Manatari dibunuh kekasihnya Freddi Erikson Sagala (35) dan kemudian mayatnya dibuang ke sumur di sebuah perumahan di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang 31 Desember 2024 lalu.

Rasik menceritakan Santi (korban) sudah empat tahun berpacaran dengan pelaku.

Santi Matanari merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Santi sebelumnya diketahui tinggal bersama ibunya dan berjualan es tebu di depan sekolah Al Azhar Medan.

"Santi (Korban) tidak pernah kabur dari rumah, Santi sering datang ke rumah tiap bulan untuk mengambil pakaian," katanya.

Rasik Kudadiri mengatakan tidak mengenal Freddi Sagala.

Ia hanya mengetahui Santi tinggal dengan pelaku dan bekerja di sebuah toko sandal.

Sambutnya, korban tinggal bersama pelaku dan bekerja sebagai pedagang sendal di sebuah toko.

Ia mengaku tidak mengetahui bahwa Santi sudah meninggal.

Ia justru mendapat info kematian Santi dari pihak kepolisian yang datang ke rumah.

Rasik pun berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah bekerja keras menangkap tersangka.

"Harapannya tersangka dihukum seberat beratnya," katanya.

Pelaku Cemburu Korban Dekat dengan Bos