Profil Mary Jane, Terpidana Mati Asal Filipina Sebentar Lagi Pulang ke Negaranya, 14 Tahun Dipenjara

TRIBUN-MEDAN.COM,- Mary Jane, terpidana mati kasus heroin asal Filipina yang sudah ditahan selama 14 tahun di Lapas Klas II B Yogyakarta di Wonsari, Gunungkidul, DI Yogyakarya sebentar lagi pulang ke negara asalnya.

Mary Jane bakal bertemu anak beserta keluarganya.

Ada wacana, pemerintah Indonesia akan mengirimkan Mary Jane kembali ke Filipina.

Hal itu sempat disampaikan Menteri Koordinator bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra.

Baca juga: Profil Isa Zega atau Sahrul, Transgender Asal Sibolga Dikecam Karena Umrah Pakai Hijab Padahal Pria

Yusril bilang, bahwa pemerintah tengah mempertimbangkan opsi pemindahan narapidana asing Mary Jane yang disesuaikan dengan permohonan pemerintah negara asal.

"Dan kita sedang merumuskan satu kebijakan untuk menyelesaikan persoalan narapidana asing yang ada di negara kita ini, baik melalui perundingan bilateral maupun juga kita merumuskan satu kebijakan yang dapat kita tempuh terkait dengan apa yang dalam bahasa Inggris sebut dengan transfer of prisoner," ungkap Yusril.

Di sisi lain, Presiden Filipina, Ferdinan Marcos Jr. menyambut baik langkah yang diambil Indonesia.

Baca juga: Profil Rafael Struick, Penyerang Muda Timnas Indonesia Berdarah Campuran Belanda

Lewat postingannya di Instagram @bongbongmarcos, Bongbong, panggilan Ferdinan Marcos, mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Indonesia.

Ia menyebut bahwa langkah pemulangan ini merupakan bentuk kerja sama bilateral antara Indonesia dan Filipina.

Bongbong pun berterima kasih kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas keputusan rencana pemulangan Mary Jane tersebut. 

Profil Mary Jane

Mary Jane memiliki nama lengkap Mary Jane Fiesta Veloso.

Ia lahir di Kota Cabanatuan, Filipina pada 10 Januari 1985.

Mary Jane merupakan anak bungsu dari lima bersaudara yang berasal dari keluarga miskin di Nueva Ecija, Filipina.

Baca juga: Sosok Oma Metia, Anak Pejabat Polisi di Era Jenderal Hoegeng Hidup Terlunta dan Memprihatinkan

Dikutip dari Kompas.com, ia hanya menamatkan sekolah menengah atas (SMA) sebagai pendidikan terakhirnya.

Tidak lama setelah lulus SMA, ia menikah dan memiliki dua orang anak meskipun pernikahannya berumur pendek.