Pakpak Bharat

Seabrek Program Berkelanjutan di Pakpak Bharat Telah Dikerjakan FRANC BERNHARD - MUTSYUHITO SOLIN

Franc Bernhard Tumanggor - H Mutsyuhito Solin diakui oleh kepala daerah lain di Indonesia sebagai pasangan kepala daerah yang harmonis

|
Editor: AbdiTumanggor
Diskominfo
Franc Bernhard Tumanggor bersama istri Ny. Juniatry Franc Bernhard Tumanggor dan seluruh rombongan melaksanakan kunjungan SAPA DESA di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe hari ini Kamis (19/9/2024). (Diskominfo Pakpak Bharat) 

Pada kesempatan ini Franc Tumanggor menjelaskan bahwa pada tahun 2022-2027 pemerintah pusat melalui Kementrian Pertanian memberikan kesempatan kepada Kabupaten Pakpak Bharat proyek pengembangan holtikultura di lahan kering (Horticulture Development In Dryeland Areas Project-HDDAP).

Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu daerah yang cukup potensial, salah satunya di desa Kuta Dame Kecamatan Kerajaan.

Proyek pengembangan Holtikultura ini diharapkan bisa secara otomatis meningkatkan Indeks Pertanian seiring juga meningkatkan perekonomian masyarakat serta meningkatkan daya saing di wilayah tersebut.

Program dukung oleh Asian Development Bank yang bekerja sama dengan Kementrian Pertanian dan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumatera Utara.

Direktur Perbenihan Holtikultura Kemeterian Pertanian RI Dr Inti Pertiwi Nashwan dalam pemaparannya menyatakan timnya hadir di Kabupaten Pakpak Bharat atas kegigihan Franc Bernhard guna memastikan kesiapan dan komitmen Kabupaten Pakpak Bharat serta mensosialisasikan terkait proyek pengembangan Holtikultura.

"Ini merupakan Kabupaten pertama. Kita ingin memastikan kesiapan termasuk kepastian kepemilikan dan batas lahan agar jangan sempat lahan itu ternyata lahan sengketa. (Pokoknya Clear and Clean). Yang ditawarkan saat ini adalah 3 komoditas yaitu Kentang, Pisang, dan bawang merah" kata Inti Pertiwi.

Selain dari program Food Estate, program pengembangan holtikultura di Kuta Dame ini merupakan salah satu upaya Pemkab Pakpak Bharat untuk mensejahterakan masyarakat dari sektor pertanian. "Ini memang bukan kerja satu, dua atau tiga bulan. Ide ini bermula saat saya pulang dari Amerika Serikat beberapa waktu lalu. Karena Pakpak Bharat bagian dari Pemprov Sumut, maka saya bertemu dengan pak Gubernur Edy Rahmayadi dan pak Bahruddin Siregar. Kami diskusi banyak di bidang pertanian. Jadi inilah hasilnya saat ini." kata Bupati Franc Tumanggor.

Pada Kamis (7/4/2022), Tim Transaction Technical Assistance (TRTA) ADB serta Kementerian Pertanian RI langsung melakukan verifikasi lapangan terhadap kesiapan dan kelayakan lahan di kawasan Pakpak Bharat sebagai salah satu lokasi pengembangan proyek pengembangan holtikultura di lahan kering (Horticulture Development In Dryeland Areas Project-HDDAP).

Hasilnya, Tim ADB menyatakan wilayah Kabupaten Pakpak Bharat di antaranya Desa Kuta Dame, Kecamatan Kerajaan, dinyatakan sangat siap dan layak untuk dijadikan sebagai salah satu lokasi pengembangan proyek pengembangan holtikultura di lahan kering (Horticulture Development In Dryeland Areas Project-HDDAP).

Verifikasi lapangan meliputi beberapa kriteria di antaranta Permintaan Pasar, Integrasi Hulu-Hilir, Lokasi Baru non APBN, Luas Lahan, Status kepemilikan lahannya jelas dengan luasan 5–10 ha per desa untuk buah, sayur dan tanaman obat, dan 1 ha untuk florikultura. Kemudian, terintegrasi dengan ketersediaan infrastruktur dan prasarana pendukung sistem perbenihan, transportasi dan sebagainya.

Hal itu adanya komitmen dari pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat yang mampu menyediakan lokasi baru yang berpotensi untuk memproduksi komoditas buah, sayur, tanaman obat dan florikultura.

Proyek pengembangan Holtikultura ini diharapkan bisa secara otomatis meningkatkan Indeks Pertanian seiring juga meningkatkan perekonomian masyarakat serta meningkatkan daya saing wilayah tersebut. Sementara akselerasi pengembangan dan peningkatan produksi dari proyek pengembangan Holtikultura ini adalah mengurangi impor, meningkatkan ekspor memenuhi atau meningkatkan konsumsi dalam negeri dan khususya untuk kesejahteraan petani di Pakpak Bharat.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura Pemprovsu Bahruddin Siregar memuji kepemimpinan Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor sebab proyek pengembangan holtikultura ini tidak bisa didapatkan oleh semua Kabupaten dan Kota, bahkan Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah kabupaten bisa mendapatkan kesempatan pertama sekali.

"Kabupaten Pakpak Bharat bisa mendapatkan kesempatan ini berkat dari hasil koordinasi yang luar biasa yang dilakukan oleh Bupati Pakpak Bharat dengan Kementerian Pertanian RI. Walaupun kabupaten ini di Penghujung tetapi bisa mendapatkan kesempatan pertama" ungkapnya.

Sementara, Franc Bernhard Tumanggor mengatakan selain dari program Food Estate, program pengembangan holtikultura di Kuta Dame ini merupakan salah satu upaya Pemkab Pakpak Bharat untuk mensejahterakan masyarakat dari sektor pertanian.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved