Dosen Bunuh Suami di Jalan Gaperta

SIASAT Dr Tiromsi Sitanggang Tutupi Jejak Pembunuhan, Sebut Lakalantas hingga Darah Menstruasi Anak

Seorang dosen di salah satu kampus swasta di Kota Medan, Dr Tiromsi br Sitanggang (61) ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap suaminya

|
Editor: Juang Naibaho
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Dr Tiromsi Sitanggang, tersangka pembunuhan terhadap suaminya sendiri di Jalan Gaperta, Kecamatan Medan Helvetia, pada 22 Maret 2024 silam, dibawa ke Mapolsek Helvetia, Selasa (17/9/2024). 

Petugas juga sempat melakukan olah TKP di rumah korban dan ditemukan adanya bercak darah di lemari kamar.

"Waktu kita interogasi pelaku, dia menyebut bahwa bercak darah yang ada di lemari itu bekas menstruasi anaknya," ucapnya.

Tidak percaya begitu saja dengan keterangan pelaku, polisi mengambil sempel bercak darah tersebut.

Setelah bercak darah itu diperiksa secara medis, hasilnya ternyata cocok dengan darah korban.

"Kami berkeyakinan ini bukan kecelakaan lalu lintas. Kemudian perkara ini kami gelarkan dan kami lakukan ekshumasi atau membongkar kuburan korban," ujarnya.

"Ada banyak luka di tubuh korban. Ada luka sobek di bawah mata, kemudian luka di kepala memar, dan daerah kemaluan juga ada," tambahnya.

Dikatakannya, dari hasil autopsi yang dilakukan, petugas menemukan petunjuk lain bahwa memang korban tewas karena dianiaya.

"Setelah beberapa kali kami melakukan gelar perkara, kami berkeyakinan dan menetapkan istri dari korban adalah pelaku sementara," katanya.

"Jadi sekarang pelaku sudah kami tangkap dan dilakukan penahanan," imbuhnya.

Tersangka Tidak Mengaku

Sementara itu, Dr Tiromsi Sitanggang tidak mengakui telah melakukan pembunuhan terhadap suaminya.

"Saya sangat kecewa. Apa yang menjadi mensrea, kalau dibilang saya ikut membunuh, boleh saya angkat tangan, saya orang Nasrani. Demi Tuhan saya tidak membunuh," kata Tiromsi, Selasa (17/9/2024).

"Kalau itu (pembunuhan) biarlah penyidik dan Tuhan yang berbicara, karma akan ada. Kalau saya ada, saya akui. Kalau usia menjelang 60-an dari segi apa pun tak ada lagi masa bertengkar," sambungnya.

Wanita yang juga berprofesi sebagai notaris ini mengaku, sangat menyayangi suaminya meskipun sedang mengalami sakit stroke.

"Saya sangat mencintai suami saya dan keluarga saya, mulai berumah tangga sampai saat ini, sampai meninggal suami saya. Suami saya, saya rawat sakit-sakitan," sebutnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved