Dosen Bunuh Suami di Jalan Gaperta

Tiromsi Sitanggang Tega Bunuh Suami, Diduga Demi Klaim Asuransi

Setelah kematian korban pihak asuransi sempat juga datang dan menanyakan kepada warga terkait kronologis kejadian kecelakaan.

|
Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH
Tampang Dr Tiromsi Sitanggang, pelaku pembunuhan terhadap suaminya sendiri di di Jalan Gaperta, Kecamatan Medan Helvetia, pada 22 Maret 2024 silam, Selasa (17/9/2024). TRIBUN-MEDAN/ALFIANSYAH 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Dr Tiromsi Sitanggang ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian karena membunuh suaminya Rusman Maralen Situngkir (61).

Diketahui, wanita berusia 61 tahun merupakan dosen di salah satu kampus swasta di Medan.

Kasus pembunuhan ini pun sempat menjadi simpang siur di tengah masyarakat yang tinggal di kawasan Jalan Gaperta, Kecamatan Medan Helvetia.

Pasalnya, Tiromsi Sitanggang sempat mengatakan bahwa suaminya meninggal dunia karena kecelakaan. 

Seorang warga, Mariana Lubis, mengatakan, setelah kematian korban pihak asuransi sempat juga datang dan menanyakan kepada warga terkait kronologis kejadian kecelakaan yang disebutkan oleh Tiromsi Sitanggang.

"Korban ini baru tiga bulan di daftarkan asuransi, makanya setelah kejadian orang asuransi sempat datang untuk nyari tahu apa memang benar korban tewas kerena kecelakaan," katanya.

Mariana mengatakan, keluarga korban/pelaku sudah tinggal di rumah itu selama kurang lebih 20 tahun lamanya.

Kesehariannya, pelaku dikenal sebagai orang yang kurang bergaul dan tidak ramah dengan para tetangga sekitar.

Sebaliknya, korban merupakan orang yang ramah dengan para tetangga dan mudah bergaul.

Sejak tinggal di sana, antara pelaku dan korban memiliki hubungan yang kurang harmonis dan sering cekcok.

"Orangnya (pelaku) memang sedikit tempramental. Karena dia orangnya agak keras dia, sama anak dan suaminya juga, mereka nggak harmonis hubungan nya," kata Mariana kepada Tribun-medan, Rabu (18/9/2024).

"Tapi kalau bapak (korban) itu ramah. Suaminya itu stroke, dulu sempat buka bengkel di situ, ibu itu memang kurang bergaul," sambungnya.

Katanya, beberapa jam sebelum kejadian tepatnya di hari Jumat (22/3/2024) silam, ada warga yang sempat melihat korban berada di depan rumahnya.

Lalu selang beberapa jam kemudian, warga mendapatkan kabar dari istrinya bahwa korban meninggal dunia dalam kecelakaan di depan rumahnya.

"Ada sepupu saya ngantar anaknya sekolah jam 08.00 WIB, lewat di depan rumahnya, bapak itu lagi nyapu. Lalu jam 11.00 WIB dapat kabar bapak itu meninggal kecelakaan," sebutnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved