Kapten Sepakbola Sumut Dikeroyok

Alif Eka Rizky Kapten Sepakbola Sumut Absen Dalam Latihan Usai Dikeroyok Pemain Papua Barat

Di mana latihan itu merupakan persiapan tampil di babak delapan besar menghadapi Jawa Barat pada Sabtu (14/9/2024) mendatang. 

Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/HO
Kondisi kapten tim sepakbola putra Sumut, Alif Eka Rizky seusai di keroyok tim Papua Barat di dalam hotel Medan, Banda Aceh, Rabu (11/9/2024) malam. 

Lebih lanjut,katanya, saat itu kapten tim sepakbola putra Sumut, Alif menjadi orang terakhir yang keluar dari bus dan hendak menuju kamar yang berada di lantai 4 dan 5. 

"Alif naik ke hotel dengan pengawalan 4-6 orang dari Kepolisian. Begitu Alif masuk ke hotel, rombongan Papua Barat langsung mendekat dan melakukan pemukulan secara beramai-ramai," katanya. 

Kemudian, ia mengatakan, bahwa pasca kejadian itu Alif diamankan oleh personil Polisi untuk mendapat perawatan. 

"Setelah itu Alif dan pengawalan kembali keluar hotel menuju mobil patroli dan kemudian diantar ke Kesdam Iskandar Muda untuk perawatan," ucapnya. 

Sementara itu, Plt Ketua Asprov PSSI Sumut, Arya Mahendra Sinulingga mengatakan akan mengambil langkah hukum pasca peristiwa tersebut. 

Ia juga sangat menyayangkan aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh pemain Papua Barat terhadap pemain Sumut. 

"Kami berharap ada tindakan hukum juga, karena sudah di luar area pertandingan, itu kan di hotel. Kami akan laporkan ini ke PB PON dan Kepolisian," kata Arya. 

Ia juga sangat mengecam peristiwa pengeroyokan tersebut. 

"Jadi tidak boleh ada seperti ini di sepakbola, apalagi diluar lapangan, di hotel lagi. Ini kan membuat teror," ucap Pria yang menjabat sebagai EXCO PSSI Pusat tersebut. 

Selain itu, Arya juga membantah adanya tuduhan tim binaannya melakukan sepakbola gajah (Bekerja sama) dengan tim Sulawesi Tengah. 

"Kalau ada tuduhan sepakbola Gajah, saya rasa bisa dilihat permainannya, bagaimana banyak shooting pemain Sumut berhasil di blok kipernya," katanya. 

Dirinya meminta, kepada seluruh insan sepakbola agar menghilangkan hal-hal yang berbau kekerasan di dalam sepakbola. 

"Kita mau bermain sepakbola, bukan mau pukul-pukulan, dan hukum harus masuk disini," ucapnya. 

Amatan Tribun Medan dari rekaman CCTV yang beredar, terlihat saat itu Alif baru saja memasuki pintu masuk hotel dengan pengawalan Polisi. Tak lama muncul sejumlah orang, yang diduga tim dari Papua Barat berlari menuju Alif. 

Kemudia, mereka langsung melakukan penganiayaan terhadap Alif, meskipun saat itu Alif berada di tengah-tengah pengalaman personel Polisi. 

Akibat penganiayaan itu, hidung Alif pun mengeluarkan darah yang cukup banyak. Bahkan darah yang bercucuran dari hidungnya mengotori peralatan yang dipegang oleh Alif.

(Cr29/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved