Prediksi BMKG, Cuaca Ekstrem Landa Sumut Selama Empat Hari 

Dikatakannya, berdasarkan faktor global, kondisi IOD negatif diprakirakan masih akan berlangsung hingga bulan Desember 2025. 

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Eti Wahyuni
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Suasana awan mendung menyelimuti di Kota Medan, Kamis (25/9/2025). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprediksi Sumatera Utara akan dilanda cuaca ekstrem selama empat hari ke depan mulai hari ini, Senin (24-27/11/2025) mendatang.

Prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Fauzi mengatakan, cuaca ekstrem ini disebabkan oleh dua hal. Fauzi menjelaskan, hampir seluruh kabupaten/kota Sumut selama empat hari ke depan akan diguyur hujan lebat hingga sangat lebat.

"Cuaca ekstrem akan terjadi selama empat hari ke depan ini disebabkan adanya sistem tekanan rendah bibit siklon 95B di Selat Malaka dan adanya gangguan gelombang atmosfer dan IOD bernilai negatif," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Senin (24/11/2025).

Ada pun wilayah yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat antara lain di Kabupaten Dairi, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Langkat, Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, Simalungun, Samosir, Serdang Bedagai, Kota Tebing Tinggi.

Baca juga: Siklon Tropis 97S dan 98S, Akankah Berdampak Bagi Sumatera Utara? Begini Penjelasan BMKG

Dikatakannya, berdasarkan faktor global, kondisi IOD negatif diprakirakan masih akan berlangsung hingga bulan Desember 2025. 

"Kondisi tersebut menambah asupan uap air di pantai barat Sumatera Utara. Gelombang atmosfer juga terpantau masih aktif di wilayah Sumatera Utara, sehingga turut berpotensi menambah asupan uap air di Sumatera Utara," katanya.

Diterangkannya, BBMKG Wilayah I mengidentifikasi adanya sistem tekanan rendah (95B) di sekitar Selat Malaka yang memicu pertemuan dan belokan angin yang cukup signifikan di Sumatera Utara. 

"Kondisi ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan secara intensif. Hal ini mendukung pembentukan awan Cumulonimbus (CB) yang dapat menyebabkan hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang," jelasnya.

Dikatakan Fauzi, dengan kondisi kelembapan udara di wilayah Sumatera Utara terpantau sangat tinggi sehingga kondisi udara cukup basah yang semakin mendukung potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah Sumatera Utara.

"Kami mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir dan banjir bandang, khususnya di daerah rawan dan sepanjang alur sungai, longsor di kawasan perbukitan dan lereng curam, angin kencang yang dapat mengakibatkan pohon tumbang, gelombang tinggi di perairan barat Sumatera Utara," katanya.

 

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved