Sosok Nova Siswanto, Penulis Korban Plagiasi Meninggal Dunia Sebelum Pelakunya Minta Maaf

TRIBUN-MEDAN.COM,- Sosok Nova Siswanto lahir pada 19 November 1999.

Nova Siswanto adalah pengarang cerita fiksi AU (Alternate Universe) yang populer di TikTok dengan akun @mencintaimantan.

Beberapa waktu belakangan, Nova Siswanto mendapat simpati luas dari warganet.

Nama Nova Siswanto trending di X atau Twitter, karena menjadi korban plagiasi oknum tidak bertanggungjawab.

Baca juga: Sosok Nurul Bahrul Ulum, Anggota NU yang Temui Presiden Israel Ditengah Pembantaian Warga Palestina

Mirisnya, sebelum terduga pelaku plagiasi minta maaf langsung ke Nova Siswanto, pemiliki nama lengkap Nova Adhita ini meninggal dunia.

Nova berpulang pada 16 Juli 2024 setelah mengalami penyakit jantung. 

Kisah Nova lantas mengundang empati dan simpati warganet.

Pengguna media sosial lantas mengusung taggar #JusticeForNova dan #StopPlagiat.

Kisah Plagiasi

Kisah plagiasi yang menimpa Nova Siswanto bermula saat dirinya curiga melihat karya yang dihasilkan oleh Bramana's Family dengan akun @akararutalaa.

Pasalnya, novel berjudul "Mencintai Mantan" (Abang Junna) milik Nova Siswanto diduga disalin oleh Aru, penulis di akun @akararutalaa.

Baca juga: Sosok Yislam Jaidi, Kakak Fadil Jaidi yang Sempat Dijodohkan dengan Sohwa Halilintar Akan Menikah

Karena hal itu, Nova kemudian mencoba berkomunikasi dengan Aru penulis di akun @akararutalaa.

Sayangnya, berbagai pertanyaan yang disampaikan Nova tidak dijawab dengan gamblang oleh @akararutalaa.

Nova merasa pertanyaannya tentang kesamaan-kesamaan cerita antara novel dirinya dengan yang dibuat oleh Aru itu tidak pernah dijawab tuntas.  

"@akararutalaa mengatakan jika dia sudah membalas pesanku. Tapi seperti yang aku katakan di postingan sebelumnya, balasan chat Aru tidak menjawab apapun tentang pertanyaan-pertanyaan itu," kata Nova di Instagram miliknya.

Baca juga: Sosok Dahlia Andayani, Ibunda Naja Hafiz Quran Indonesia Meninggal Dunia

Nova bilang, bahwa diskusi yang ia lakukan dengan Aru, pihak yang diduga melakukan plagiasi tidak pernah terjadi.