PESAN Terakhir Korban Longsor Tambang Emas Suwawa Gorontalo, Syarif Usman: Tolong Jemput Mayat Saya

TRIBUN-MEDAN.com - Pesan terakhir korban longsor tambang emas Suwawa Gorontalo.

Korban bernama Syarif Usman itu bak sudah punya firasat.

Korban hilang akibat longsor tambang emas ilegal di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa, Kabupaten Bone Bolango Gorontalo sempat menitipkan wasiat.

Baca juga: BEGINI Reaksi Gerindra Soal Marshel Widianto Ditolak Maju Pilkada Tangerang Selatan

Ia adalah Syarif Usman atau akrab dipanggil Ragam.

Ragam termasuk dalam daftar pencarian korban longsor tambang ilegal di Desa Tulabolo Timur.

Saat ini Ragam belum ditemukan oleh Tim Gabungan Basarnas dan TNI/Polri.

Diceritakan Rizal, anak kandung Syarif, ayahnya sempat berpesan kepada keluarga sebelum pergi ke tambang.

Rizal mengatakan, Ragam berangkat menuju ke lokasi tambang emas ilegal pada Senin (1/7/2024).

Baca juga: APES PNS Ditipu Rp1,3 M, Berawal dari Grup WA Nge-like Produk di Ecommerce, Dijanjikan Upah Besar

"Dia sudah meninggalkan pesan-pesan, bahwa kalau dia meninggal, atau meninggal di gunung tambang, dipesan sama keluarganya tolong dijemput mayatnya," ungkap Rizal dikutip Tribun-medan.com dari TribunGorontalo.com, Kamis (12/7/2024) pagi.

"Di keluarga sebelah juga banyak pesan-pesannya, katanya tolong jemput mayat saya," tuturnya.

Rizal juga menerima langsung wasiat dari ayahnya itu. Ragam meminta keluarga besarnya saling menjaga satu sama lain.

"Kalau tidak saling jaga kita bersaudara, 'Papa mau pulang' sempat dibilang begitu," kenang Rizal.

"Saya pikir bahasanya hanya balik ke Suwawa, kami tidak tahu yang dimaksud pulang itu kecelakaan ini," tambahnya.

Wasiat itu terus dipegang Rizal. Ia selalu berharap ayahnya segera ditemukan oleh Tim Gabungan Basarnas Gorontalo dan TNI/Polri.

Diketahui longsor terjadi di area tambang emas ilegal pada Sabtu (6/7/2024) malam hingga Minggu (7/7/2024) dini hari Wita.