Tribun Wiki
Daftar Tradisi Natal di Indonesia dan Belahan Dunia, Mulai dari Berkirim Apel Hingga Menyantap KFC
Tiap negara, termasuk Indonesia punya beragam tradisi natal yang unik. Berikut ini ulasan lengkapnya
Saat Natal, orang-orang akan bersemangat mengikuti tradisi membakar makanan ini.
Hal ini dilakukan sebagai ucapan rasa syukur, persatuan dan persaudaraan.
Biasanya, barapen sendiri diadakan sebelum merayakan kebaktian Natal.
Masyarakat berkumpul untuk memasak bersama makanan seperti daging babi, ubi jalar, kangkung, dan pepaya.
Semua makanan ini akan dimasukkan ke dalam lubang yang penuh dengan batu yang dibakar.
7. Meriam Bambu Flores
Sama seperti daerah lain, di Flores ada sebuah tradisi natal berupa memainkan meriam bambu.
Seperti permainan bambu lainnya, warga akan memodifikasi bambu sehingga bisa menimbulkan suara ledakan.
Permainan bambu ini dimainkan seluruh kalangan, baik anak-anak, maupun orangtua.
Tradisi Natal di Belahan Dunia
1. Menyantap KFC, Jepang
Bagi kebanyakan orang di penjuru dunia, menyantap Kentucky Fried Chicken atau KFC merupakan hal yang biasa.
Namun bagi umat kristiani di Jepang, menyantap KFC di hari natal merupakan sebuah tradisi.
Tradisi yang dinamakan Kurisumasu ni wa kentakkii atau Kentucky untuk Natal ini bermula dari sebuah kampanye iklan yang sukses pada tahun 1974.
Tradisi makan KFC di malam natal itu membuat sebagian orang rela mengantre dua jam atau bahkan memesan hidangan KFC berbulan-bulan sebelumnya.
2. Berkirim apel, China
Umat kristiani di China merayakan hari natal dengan tradisi saling mengirim apel dengan kerabatnya.
Biasanya apel yang akan dikirimkan dibungkus dengan kertas terlebih dahulu dan dituliskan harapan serta ucapan natal untuk penerimanya.
Tradisi ini berasal dari bahasa mandarin “Malam Natal”.
“Malam Natal” di Tiongkok disebut “Ping’an Ye” atau malam yang tenang atau malam yang damai.
Buah apel yang diberikan saat malam Natal itu disebut “ping’anguo” atau buah apel perdamaian.
Baca juga: Rayakan Natal Bersama Anak Binaan, LPKA Medan Sambut Baik Kunjungan Mahasiswa Kedokteran USU
3. Melakukan kegiatan musim panas, Australia
Jika umumnya di Eropa dan Amerika perayaan hari natal identik dengan musim dingin, maka berbeda halnya dengan perayaan hari natal di Australia yang selalu bertepatan dengan musim panas.
Hal itu pula yang membuat umat kristiani di Australia merayakan hari natal dengan bersantai di kolam renang, pantai, mall atau di tempat-tempat lainnya yang sejuk agar tidak kepanasan.
Di samping itu, sehari setelah natal, umat kristiani di Australia juga menggelar acara sakral yaitu pertandingan olahraga kriket dan dayung serta berkumpul untuk makan-makan bersama dengan kerabatnya.
4. Menyembunyikan sapu, Norwegia
Umat kristiani di Norwegia mempercayai bahwa di malam natal banyak roh jahat penyihir yang berkeliaran di area pemukiman warga.
Maka dari itu untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, sebelum tidur mereka menyembunyikan sapu yang ada di rumah mereka.
Hal itu dilakukan agar para penyihir jahat tak menemukan sapu untuk kepentingan sihirnya.
Sedangkan di malam harinya, para pria akan berjaga di depan rumah dengan senapan yang diarahkan ke langit untuk menakuti dan mengusir roh jahat yang berkeliaran.
Baca juga: 7 Tradisi Natal Unik di Indonesia, Ada Marbinda, Tradisi dari Sumatera Utara
5. Menggunakan pohon mangga atau pohon pisang sebagai pohon natal, India
Jika umumnya pohon natal yang digunakan untuk merayakan hari natal adalah pohon cemara, maka umat kristiani di India menggunakan pohon mangga atau pohon pisang sebagai pohon natal.
Berbedaan ini pula yang membuat perayaan natal di India menjadi unik.
Selain itu di untuk menyambut perayaan hari natal, umat kristiani di India juga menhias rumahnya dengan daun mangga serta lampu minyak yang diketakkan di atap atau tembok rumah.(tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/umat-katolik-bali-natal.jpg)