Polres Simalungun

Persalinan Maut Bidan Elvinawati Ambarita, Nyawa Bayi Melayang Ibu Kritis, Topan Lapor Polisi

Sabtu Pukul 20.00 WIB 21 Oktober 2023 lalu menjadi peristiwa kelam bagi pasangan suami istri Topan Bakkara (38)-Harmilawati (29) beserta seluruh kelua

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung SIK SH MH menerima kedatanganTopan Bakkara di Ruang Kerja Kapolres Simalungun, Kamis (26/10/2023). Topan Bakkara menceritakan keluhannnya terkait bayinya yang meninggal dunia diduga akibat kecerobohan atau mal praktik Bidan Desa Elvinawati Ambarita. 

TRIBUN-MEDAN.COM, SIMALUNGUN-Sabtu Pukul 20.00 WIB 21 Oktober 2023 lalu menjadi peristiwa kelam bagi pasangan suami istri Topan Bakkara (38)-Harmilawati (29) beserta seluruh keluarga.


Anak Ketiga yang sempat diberinya nama Isah boru Bakkara itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir, meski dokter di Rumah Sakit Efarina Etaham Pematang Siantar berupaya keras menyelamatkan bayi yang diduga kuat korban malpraktik saat persalinan di Puskesmas Parapat itu.


Kegembiraan sempat dirasakan keluarga pasangan suami istri (Pasutri) Topan Bakkara (38) dan Harmilawaty (29) warga Lingkungan IV Kelurahan Sipolha Kecamatan Pamatang Sidamanik Kabupaten Simalungun.

Sembilan bulan menantikan kelahiran anak ketiga mereka, Senin (16/10/2023) malam sekitar pukul 19:30 WIB lahirlah bayi perempuan di Puskesmas Parapat, Simalungun dengan bantuan bidan desa Elvinawati ambarita.

Bidan maut di Parapat
Harmilawaty (29) menggendong bayinya saat menerika kunjungan keluarga dua hari setelah melahirkan.


Namun kegembiraan itu tak berlangsung lama. Bayi mereka meninggal dunia di usia lima hari. Bahkan Harmilawaty, ibu sang bayi kritis dan harus menjalani kuret di Rumah Sakit Tentara (RST) Pematang Siantar.


Topan menceritakan, istrinya kali pertama bertemu Elvinawati di Posyandu Tanjung Dolok, tidak jauh dari kediaman mereka, sekitar Juli 2023.

Harmilawaty yang awalnya memeriksakan kandungannya di RSUD Parapat. Oleh Elvinawaty Ambarita, Harmilawaty dimintanya untuk berhubungan langsung dengannya saja terkait kehamilan, sebab Elvinawati merupakan bidan desa di sana.

Elvina Waty Ambarita Bidan Maut
Elvinawaty Ambarita Bida Desa Sibaganding yang menangani persalinan bayi Harmilawaty


Mulai saat itu, Harmilawaty berhubungan dengan Elvinawati dan dipandu dalam proses kehamilannya hingga persalinan. Elvinawati pun memberikan nomor handphone agar mudah dihubungi.


Senin (16/10/2023) pagi, Topan menghubungi Elvinawati dan memberitahukan sudah ada tanda-tanda istrinya akan melahirkan. Selanjutnya Elvinawati mengarahkan Topan dan Harmila untuk langsung datang ke Puskesmas Parapat.


Topan segera membawa istrinya ke Puskesmas Parapat. Di Puskesmas, sekitar pukul 11.00 WIB istrinya ditangani oleh Elvinawati. Namun ia mengatakan Harmilawaty belum waktunya melahirkan, dan masih harus menunggu. Harmilawati pun ditempatkan di ranjang pasien sembari menunggu waktu yang tepat untuk melahirkan.


Barulah malamnya, sekitar pukul 19.30 WIB, Harmilawati melahirkan secara normal dan ditangani Elvinawati. Bayi yang dilahirkan Harmilawaty memiliki berat 3,2 kilogram dan panjang 49 centimeter. Persalinan Harmilawaty tersebut menggunakan jaminan Kesehatan BPJS.

harmila waty
Bidan Desa Elvinawaty Ambarita (gendong bayi) foto bersama dengan Harmilawaty sebelum mempersilahkan pasiennya pulang di Puskesmas Parapat pasca persalinan, Selasa (18/10/2023).


Di tengah proses persalinan, setelah bayi diletakkan di ranjang bayi, Elvinawatu langsung menyampaikan kepada Topan bahwa ari-ari bayi masih tertinggal di rahim sang ibu.


“Pak, ini ari-arinya masih tinggal. Kalau dirujuk ke rumah sakit, nanti bisa kena biaya Rp6 juta karena tidak ditanggung BPJS. Kalau bapak mau, bisa kita usahakan ditangani di sini, tapi bapak bayarlah sama aku,” kata Elvinawati seperti disampaikan oleh Topan.

Topan Bakkara Salatkan Putrinya, Minggu (22/10/2023).
Topan Bakkara bersama keluarga salat jenazah sebelum memakamkan bayinya, Minggu (22/10/2023).


Topan yang malam itu merasa panik, langsung setuju dengan pernyataan Elvinawati. Baginya, yang penting istri dan anaknya sama-sama selamat dan dalam kondisi sehat.


Selanjutnya Elvinawati dengan menggunakan sarung tangan mengeluarkan ari-ari dari rahim Harmilawaty.
“Aku nggak tau apa yang dilakukan bidan. Apakah memberikan suntikan atau apa kepada istriku untuk mengeluarkan ari-ari itu,” tukasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved