Polres Simalungun

Persalinan Maut Bidan Elvinawati Ambarita, Nyawa Bayi Melayang Ibu Kritis, Topan Lapor Polisi

Sabtu Pukul 20.00 WIB 21 Oktober 2023 lalu menjadi peristiwa kelam bagi pasangan suami istri Topan Bakkara (38)-Harmilawati (29) beserta seluruh kelua

Editor: Arjuna Bakkara
IST
Kapolres Simalungun AKBP Ronald FC Sipayung SIK SH MH menerima kedatanganTopan Bakkara di Ruang Kerja Kapolres Simalungun, Kamis (26/10/2023). Topan Bakkara menceritakan keluhannnya terkait bayinya yang meninggal dunia diduga akibat kecerobohan atau mal praktik Bidan Desa Elvinawati Ambarita. 


Tak lama, Elvinawati meminta kantungan plastik kepada Topan untuk tempat menyimpan ari-ari. Setelah ari-ari dimasukkan ke kantungan plastik, Topan menyimpannya. Kemudian, Topan bertanya apakah proses pengeluaran ari-ari sudah selesai.


“Saya tanya sama bidannya, sudah aman, Bu? Udah beres semua, katanya,” sebut Topan.
Lalu, Elvinawati menyuruh Harmilawaty untuk menyusui bayinya. Setelah bermalam di Puskesmas, keesokan harinya, Selasa (17/10) Elvnawati mengizinkan mereka pulang sembari meminta uang jasa mengeluarkan ari-ari dari rahim.


Topan lalu memberikan uang sebesar Rp600 ribu kepada Elvinawati dan menyampaikan itulah kesanggupannya. Sebab ia masih harus mengeluarkan biaya lagi untuk ongkos pulang ke rumah.


Topan pun membawa istri dan bayinya pulang. Sorenya, Elvinawati dan temannya datang ke rumah Topan dan menyuruh Harmilawaty menyusui bayinya. 5 Menit lamanya di keduaman Topaan dan setelah berfoto dengan bayi dan ibunya, Elvinawati dan rekannya segera bergegas pulang.


Hari berganti. Namun Topan melihat kondisi kesehatan bayinya makin menurun. Hingga akhirnya Sabtu (21/10) dini hari sekitar Pukul 03.00 WIB, Topan melarikan bayinya ke IGD RSUD Parapat.


Di RSUD Parapat, bayi tersebut langsung ditangani petugas medis. Dari petugas medis di RSUD Parapat, Topan mengetahui bayinya sempat terminum air di ketuban sebelum dilahirkan.


“Kata petugas rumah sakit, ada air ketuban di dalam tubuh bayi. Mereka tanya di mana bayiku lahir,” kata Topan.
Topan pun menyampaikan bayinya lahir di Puskesmas Parapat dan ditangani bidan Elvinawati.


Menurut petugas rumah sakit kepada Topan, seharusnya saat selesai bersalin, air ketuban yang sempat terminum dikeluarkan dari mulut bayi oleh Bidan Desa yang bersangkitan. Apalagi persalinan dilakukan di Puskesmas Parapat, bukan di rumah sehingga peralatan untuk itu lebih memadai.


Tanpa banyak berkomentar lagi, petugas di RSUD Parapat menyedot cairan air ketuban lewat mulut bayi. Upaya penanganan terhadap bayi tersebut telah dilakukan secara maksimal oleh petugas medis di RSUD Parapat.

Namun karena keterbatasan sarana dan prasarana, bayi harus dirujuk ke rumah sakit yang memiliki ruang NICU.
Hingga kemudian bayi dirujuk ke RS Efarina Pematang Siantar yang memiliki ruang NICU.

Di sana, bayi langsung mendapatkan pertolongan medis dan perawatan intensif. Di mana saat itu, si bayi dalam kondisi kritis. Namun malamnya, sekitar pukul 20.00 WIB, bayi tersebut tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.


Malam itu juga, keluarga membawa jenazah bayi ke kampung halaman di Reva, Sipolha, Kecamatan Pamatang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, dan keesokan harinya, Minggu (22/10) jenazah bayi dimakamkan.


Setelah proses pemakaman, keluarga curiga melihat kondisi ibu bayi yang semakin drop. Atas saran keluarga, Harmilawaty dibawa chek up ke RS Murni Teguh Pematang Siantar, Senin (23/10).

Bidan maut vs Harmilawaty
Bayi Harmilawaty yang diduga kuatmeninggal dunia setelah menjadi korban mallpraktik Bidan Desa Elvinawaty Ambarita saat dimakamkan di Repa Sipolha Kecamatan Pamatang Sidamanik, Minggu (22/10/2023).


Harmilawaty menjalani pemeriksaan dan ditangani dr Sutan Chandra SPoG. Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan dr Sutan dan melalui USG, diketahui ada jaringan di rahim Harmilawaty dan harus diangkat serta dibersihkan melalui tindakan kuret.


Harmilawati pun dirujuk untuk menjalani kuret di Rumah Sakit Tentara (RST) Pematang Siantar Selasa (24/10). Selanjutnya diperbolehkan pulang Rabu (25/10/2023).

Bayi Harmilawaty
Harmilawati menjalani kuret di Rumah Sakit Tentara (RST) Pematang Siantar Selasa (24/10). Selanjutnya diperbolehkan pulang Rabu (25/10/2023).
Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved