Tribun Wiki

Koh Panyee, Desa Muslim di Thailand yang Didirikan Tiga Nelayan Asal Jawa

Tahu kah Anda, bahwa di Thailand ada satu desa yang penduduknya mayoritas beragama muslim

Editor: Array A Argus
Tourism Thailand
Desa Koh Panyee atau Ko Panyi, kampung muslim yang dibangun tiga orang nelayan asal Jawa yang ada di perairan Thailand 

Mereka juga mencari dan membangun sumur air tawar untuk keperluan berwudhu.

Selama berabad-abad, Desa Koh Panyee ini kemudian makin berkembang.

Di dalamnya saat ini terdapat 400 keluarga dengan total penduduk 1.680 orang yang merupakan keturunan tiga keluarga muslim penjelajah laut asal Jawa.

Baca juga: Pohon Gharqad, Tanaman yang Disebut Akan Jadi Tempat Persembunyian Yahudi

Mendapatkan Hak Atas Kepemilikan Tanah

Pendirian Desa Koh Panyee ini terbilang tidak mudah.

Pemerintah Thailand punya aturan, bahwa warga asing dilarang memiliki tanah di Negeri Gajah Putih ini.

Meski begitu, warga Desa Koh Panyee tetap bertahan dan melakukan aktivitasnya masing-masing.

Karena Desa Koh Panyee ini memiliki pemandangan yang indah dan menawan, lambat laun warganya yang tadi berprofesi sebagai nelayan, kini ada yang beralih ke sektor wisata.

Baca juga: Garam Himalaya, Kasta Tertinggi Garam dengan Harga Termahal di Dunia

Mereka kemudian membangun resor kecil dan juga tempat penjualan souvenir.

Karena kunjungan wisatawan di Desa Koh Panyee makin pesat, pemerintah Thailand akhirnya memberikan hak atas tanah pada warga di kampung nelayan tersebut.

Punya Beragam Fasilitas Publik

Sejak mendapatkan hak atas kepemilikan tanah, Desa Koh Panyee kemudian tumbuh pesat layaknya desa dan kota lain di Thailand.

Saat ini, Desa Koh Panyee memiliki beragam fasilitas publik.

Mereka memiliki masjid, sekolah, bahkan fasilitas kesehatan.

Tidak hanya itu, di Desa Koh Panyee juga ada lapangan bola dari kayu dan terapung yang dibangun pada tahun 1986 setelah pagelaran piala dunia. 

Bahasa Indonesia Bagi Generasi Tua

Karena pendiri desa ini merupakan nelayan asal Jawa, tak heran masih ada yang mampu berbahasa Indonesia.

Namun, bahasa Indonesia hanya dimengerti oleh segelintir orang tua saja.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved