Tribun Wiki

Penyakit Jantung Pembunuh Nomor Satu di Dunia, Berikut Penyebab dan Cara Menanganinya

Penyakit jantung menjadi pembunuh nomor satu di dunia berdasarkan laporan organisasi kesehatan dunia (WHO).

Editor: Array A Argus
Ilustrasi/Freepik
Penyakit Jantung 

"Berhenti merokok, termasuk tidak menjadi perokok pasif, merupakan cara yang efektif untuk menurunkan angka kematian akibat serangan jantung," jelasnya.

Baca juga: AKHIRNYA Zaskia Gotik Jawab Masa Lalu Hubungannya dengan Reza SMASH

Baca juga: Hilang dari Dunia Hiburan, Terungkap Penyakit yang Diderita Andre Taulany

Dukungan keluarga dekat sangat diperlukan untuk mendukung keberhasilan program berhenti merokok.

Baca juga: KELAKUAN Ibu Mertua Urus Masalah Ranjang, Ritual Malam Pertama Pengantin Wanita Syok di Kamar

Jangan lupa olahraga rutin.

Olahraga dapat mengoptimalkan pengantaran oksigen ke otot jantung, menurunkan tekanan darah, menurunkan gula darah, dan meningkatkan “kolesterol baik” dalam tubuh.

“Olahraga yang saya anjurkan untuk menjaga jantung adalah aktivitas fisik yang dilakukan selama 30-60 menit setiap harinya, 5 hari atau lebih dalam seminggu. Aktivitas fisik yang disarankan adalah aktivitas dengan intensitas sedang dan bersifat aerobik, seperti berjalan cepat, berlari, bersepeda maupun senam aerobik," paparnya.

Penelitian menunjukkan, setiap peningkatan konsumsi oksigen olahraga sebesar 1mL/kg/menit akan berhubungan dengan 14-17 persen penurunan risiko penyakit jantung dan kematian baik pada laki-laki dan perempuan.

Baca juga: Memanaskan Sayur Bayam Berulangkali Tidak Direkomendasikan Bagi Kesehatan

Demikian pula berat badan merupakan salah satu faktor yang juga penting dalam menjaga jantung.

“Lingkar pinggang yang disarankan untuk daerah Asia adalah <90>

Dyah Samti menyebut beberapa faktor risiko penyakit jantung antara lain tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes dan kadar kolesterol yang tinggi.

Pemeriksaan deteksi dini faktor risiko dapat dilakukan dengan melakukan pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan gula darah maupun pemeriksaan kolesterol darah.

Seseorang yang melakukan pemeriksaan dan mendapati hasil yang tidak normal maka perlu pemantauan lebih sering dan penatalaksanaan yang lebih intensif. Konsultasi dengan dokter ahli sangat diperlukan untuk mendapatkan informasi hal-hal apa yang harus dilakukan dan perlu tidaknya penggunaan obat atau tidak perlu menggunakan obat tapi cukup hanya dengan modifikasi gaya hidup sehat.

“Penentuan ini sangat tergantung pada seberapa tinggi tekanan darah atau kadar gula darah dan kolesterol dan seberapa banyak faktor risiko lain yang dimiliki oleh seseorang," urainya.

Menghindari stres juga merupakan salah satu hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan jantung.

Stres yang berlebih dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan meningkatkan denyut jantung, serta dapat menjadi pemicu terjadinya serangan jantung.

Dyah mengakui setiap orang memiliki cara masing-masing dalam menghindari stres berlebih sepanjang tidak bertentangan dengan gaya hidup sehat.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved