Sumut Terkini

MEMANAS, PTUN Medan Batalkan SK Pengangkatan Rektor Universitas Simalungun Periode 2022-2026

PTUN Medan menolak permohonan calon rektor Corry Purba selalu penggugat untuk menunda daya berlakunya objek sengketa

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Kampus Universitas Simalungun - HO Universitas Simalungun 

Sedangkan Sarintan hanya 13 suara, sementara Hisarma Saragih tak ada suara alias nol/kosong.

Dengan demikian, maka untuk maju ke tahap berikutnya hanya dua nama, yakni Corry Purba dan Sarintan Damanik. Dan pengusulan ini dilakukan berdasarkan suara terbanyak ( Pasal 44 ayat 4 Statuta USI 2020).

"Saat melakukan tahap Psikologi, yang maju ternyata bukan dua nama tersebut, malah tergugat mengajukan tiga nama, Corry, Sarintan dan mengikutkan Hisarma yang memperoleh nol suara Senat," kata Mariah seraya menyebut ini bukti ketidakprofesionalan yayasan. 

Yayasan Klaim Pengangkatan Rektor Sudah Profesional

Sebelumnya, Ketua Pengurus Yayasan USI, Jon Rawinson S.Pd. M.Si menjelaskan bahwa pihaknya sudah melakukan pengangkatan rektor secara profesional. Bahkan pengangkatan itu sudah dijelaskan ke Kemendikbud dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti). 

Ia pun heran terkait ada gugatan lain dengan masalah yang sama ke PTUN Medan.

“Saya belum tahu gugatan apa yang dimaksudkan? Soal apa? Kalau soal pengangkatan rektor baru itu sudah berulang-ulang dia melaporkan kami. Kami jawab melalui kementerian, lalu di LL Dikti sudah kami jawab. Di sana kami tidak terbukti apa-apa seperti yang dibilangnya,” kata Jon. 

Di LL Dikti, ujar Jon Rawinson, pihaknya mengaku sudah menghadirkan pengawas, pembina, dan panitia. Seluruh tudingan itu sudah terjawab. Sehingga tak perlu mempersoalkan pengangkatan yang terjadi. 

“Kalau ada gugatan melalui pengacara itu yang saya tidak tahu. Semuanya bisa kami jawab. Tuduhan itu sudah mengada-ngada. Dan di LL Dikti dibuka semua diskusi, dan sudah kami jawab. Ini udah digugat kami, dan kementerian merekomendasikan LL dikti kepada kami untuk diselesaikan, sudah selesai,” katanya.

Jon sendiri mengaku sudah kesal dengan langkah-langkah yang dilakukan Dr Corry Purba sehingga siap melakukan teguran terhadap yang bersangkutan.

“Saya kira ini gak pas lagi. Sebagai dosen dia di situ, kami tegur lah dia,” tegas Jon. 

(alj/tribun-medan.com) 

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved