Kesehatan

Berisiko Tertular Penyakit Berbahaya bila Gonta-ganti Pasangan, dr Boyke Sarankan Lakukan Hal Ini

Tak hanya berpotensi menyebarkan penyakit kelamin, gonta-ganti pasangan juga ternyata bisa mengganggu kesuburan seorang wanita.

Internet
Seksolog dr Boyke Dian Nugraha 

"Di awal ketika masuk itu tidak ada gejala, terkadang benar-benar tidak ada gejala sama sekali, tergantung daya tahan tubuhnya," ujar dr Boyke dikutip Tribunmedan.com dari kanal YouTube Sonara FM, Rabu (14/12/2022).

"Baru sekitar 6 bulan, kita sebut itu sebagai fase jendela, mulailah yang namanya darah terdeteksi. Sebelum itu sama sekali belum terdeteksi," lanjut dr Boyke.

dr Boyke mengatakan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan tes atau pemeriksaan HIV/AIDS.

Adapun pemeriksaan tersebut biasa dilakukan dalam kurun waktu 3 bulan atau 6 bulan.

"Pemeriksaan HIV/AIDS sejak melakukan hubungan seks, biasanya dilakukan 3 bulan atau 6 bulan," kata dr Boyke.

"Jadi pemeriksaannya 6 bulan berulang-ulang, setiap 6 bulan minimal dilakukan pemeriksaan, sejak hubungan seks yang terakhir," lanjutnya.

Lebih lanjut dr Boyke mengatakan seseorang berhubungan intim, maka 6 bulan setelahnya orang tersebut perlu melakukan pemeriksaan.

Jika sebelum 6 bulan tersebut sudah kembali berhubungan intim dengan orang yang berbeda, maka harus melakukan pemeriksaan untuk kedua kalinya setelah hubungan intim yang kedua.

"Tergantung dengan jumlah berhubungan seksnya, apalagi dengan berganti-ganti pasangan," ungkapnya. Setiap pasangan yang baru, harus melakukan checkup lagi, tapi jaraknya 3 sampai 6 bulan," ucap dr Boyke.

(cr31/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved