Kontroversi Tewasnya Brigadir Yosua
Eks Intelejen TNI Heran Kasus Penembakan Brigadir J Bergeser Jadi Pelecehan Seksual| Aksi 1000 Lilin
Sepuluh hari berlalu, misteri kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J atau Brigadir Novriansyah Yoshua belum terungkap.
TRIBUN-MEDAN.com - Sepuluh hari berlalu, misteri kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J atau Brigadir Novriansyah Yoshua belum terungkap.
Apa saja fakta di balik tewasnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo?
Yang jelas, hingga kini tim khusus yang dibentuk Kapolri masih melakukan penyelidikan di tengah sorotan akan banyaknya kejanggalan dalam kasus ini.
Mantan Kepala Badan Intelejen Strategis TNI Laksamana Muda (Purn) Soleman B Ponto menilai ada sejumlah kejanggalan pada kasus penembakkan Brigadir J.
Baca juga: Menguak Senjata Bharada E Janggal Tembak Mati Brigadir J, Pengamat: Kalau Tamtama Maksimal Revolver
Soleman menilai kasus penembakkan ini terkesan melebar dari pembunuhan menjadi pelecehan seksual. Padahal, sambung dia, kasus ini berawal dari tembak menembak antara anggota kepolisian.
“Yang nembak-menembak, polisi nembak polisi di rumah polisi, ditangkap oleh polisi yang mati CCTV. Tiba-tiba Kapolri polisi membentuk tim. Kompolnas masuk. Judulnya polisi semua,” kata Laksamana Muda (Purn) Soleman B Ponto dalam acara Crosscheck by Medcom.id, dikutip Minggu (17/7/2022).
Baca juga: Ayah Brigadir J ke Jakarta Bikin Laporan & Bertemu dengan Keluarga Besar Marga Hutabarat
“Ya jadi liar apa gara-gara ininya sendiri. Padahal kan kalau kita kembali lagi ke fakta itu hanya pembunuhan saja, titik. Kenapa jadi belok ke sana ke mari,” ujarnya menambahkan.
Atas melebarnya spekulasi ini, Soleman pun menduga ada sesuatu hal yang disembunyikan.
“Nah dari situ, lagi-lagu intelejen melihat, ada sesuatu yang disembunyikan,” ujarnya.
Padahal, sambung dia, jika kasus pembunuhan, cukup hanya melibatkan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
Selain itu sejumlah fakta menunjukkan adanya hasil autopsi atas peristiwa penembakkan yang menwaskan Yoshua. Namun, sambung Soleman, hingga kini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: FAKTA Temuan Baru Komnas HAM Terkait Luka di Tubuh Brigadir J, Akankah Autopsi Ulang?
“Kalau autopsi oleh penembakkan, maka kita jangan bicara dulu itu pelecehan seksual, kita bicara aja penembakkan. Kan, harus konsisten dong,” ucapnya.
“Jangan [..] ini logika waras publik ini sekarang teracak-acak dengan penyampaian-penyampaian ini. Lalu tiba-tiba Kapolri juga masuk (membentuk tim). Lah sekarang bagaimana mau percaya masyarakat,” sambung dia.
Soleman pun lantas membandingkan dengan kasus kopi sianida yang melibatkan Jessica Wongso yang merupakan sahabat Wayan Mirna Salihin sendiri.
Polisi memutuskan Jessica Wongso bersalah dan menjadi tersangka dalam kasus kopi Sianida tersebut.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Mantan-KABAIS-TNI-Laksamana-Muda-Purn-Soleman-Ponto.jpg)