Ngopi Sore
Prabowo ke Istana Jadi Menteri
Transisi pergeseran oposisi menjadi bagian dari pemerintah pada dasarnya sudah jadi rahasia umum lantaran tidak dilakukan secara sembunyi-sembunyi.
Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
Dari kedatangan Prabowo ini ada hal yang paling tidak jawabannya sudah lebih terang. Bahwa Gerindra, partai yang dipimpin Prabowo, memang benar-benar mempertimbangkan untuk mengakhiri petualangan mereka sebagai oposan. Entah nanti jadi entah tidak, Gerindra memang tak lagi kokoh berdiri pada garis sebagai "lawan" pemerintah. Berdiri mereka goyah. Kontras, misalnya, dengan sikap PKS.
Transisi pergeseran oposisi menjadi bagian dari pemerintah pada dasarnya sudah jadi rahasia umum lantaran tidak dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Pascapemilihan umum, terutama setelah Jokowi dan Ma'ruf Amin dinyatakan sebagai pemenang, Prabowo dan Jokowi telah bertemu beberapa kali.
Dari pertemuan-pertemuan ini, mencuat isu Gerindra akan mengirim kader ke kabinet. Disebut-sebut, Gerindra dapat jatah dua posisi. Siapa saja? Ada nama Fadli Zon, Sandiaga Uno, dan Edhy Prabowo. Belakangan, nama Prabowo Subianto ikut muncul pula. Posisinya strategis, menteri pertahanan. Sangat strategis malah. Dalam kondisi negara yang lumpuh, katakanlah apabila presiden dan wakil presiden "absen" dan para ketua parlemen dinilai tidak mampu, seorang menteri pertahanan bisa mengambil alih kepemimpinan pemerintahan.
Apakah rumor ini akan mewujud nyata? Beberapa hari lalu, Prabowo bercerita perihal William Seward, politisi Amerika Serikat yang menjadi "musuh politik" Abraham Lincoln. Mereka duel secara langsung pada pemilihan tahun 1860. Dia kalah dari Lincoln. Apa yang kemudian terjadi, adalah sejarah. Sekaligus catatan manis dalam demokrasi Amerika. Lincoln menepikan permusuhan mereka dan mengajak Seward masuk kabinet, memberinya posisi menteri luar negeri.
Lincoln menunjukkan sikap sebagai negarawan, kata Prabowo. Dia memandang Seward bukan sebagai musuh, melainkan kolega. Lincoln bilang, dirinya membutuhkan Seward karena paham benar sikap keras yang kerap ditunjukkannya merupakan cerminan kecintaan pada negara.
Dengan kata lain, Prabowo hendak menyebut dirinya cinta Indonesia, dan Jokowi dapat mengambil keputusan serupa Abe Lincoln.
Apakah ini sinyal rumor tadi akan jadi nyata? Sekali lagi belum ada yang pasti. Jawaban pastinya baru akan sama-sama kita ketahui dalam dua hari ke depan. Jokowi menyebut pengumuman kabinet dilakukannya pada hari Rabu. Persisnya Rabu Legi, hari yang menurut penanggalan Jawa dipercaya sebagai hari baik.(t agus khaidir)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/prabowo-ke-istana.jpg)