Ngopi Sore
Main Curanglah Secara Elegan, Jangan Kampungan, Kayak Tetangga Kita
Pada dasarnya tak ada negara penyelenggara kejuaraan multicabang yang tidak curang. Hanya kadar kecurangannya yang berbeda-beda.
Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
Pun demikian, seraya memberikan kartu merah untuk pemain Timor Leste, dia juga mengacungkan kartu kuning untuk dua pemain Indonesia, Marinus dan Evan Dimas. Kartu kuning Evan Dimas membuatnya tidak bisa bermain dalam laga krusial kontra Vietnam.
Belum lagi cerita-cerita miring perihal dugaan kecurangan nonteknis lain. Ada gambar bendera yang terbalik. Ada pemindahan hotel yang serba mendadak. Ada keterlambatan kendaraan jemputan atlet ke lokasi pertandingan.
Begitulah, SEA Games masih akan digelar hingga 30 Agustus. Barangkali masih akan banyak kecurangan terjadi. Di Indonesia, khususnya di media sosial, banyak warnaget mengusulkan agar kontingen Indonesia melakukan aksi walk out secara menyeluruh. Mundur dari SEA Games.
Saya kira tidak perlu seperti itu. Selain kerdil, juga akan memberi dampak besar. Indonesia bisa kena sanksi. Tetaplah bertanding. Kalau pun kalah lantaran dicurangi, ya, diterima saja, sembari dijadikan pelajaran dan penegasan, bahwa ketika kita jadi tuan rumah Asian Games tahun depan, janganlah bersikap seperti tetangga kita ini. Jadilah tuan rumah yang baik. Kalau pun mau curang, lakukan secara elegan. Jangan grasak-grusuk. Jangan kampungan!(t agus khaidir)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/sepak-takraw_20170821_182114.jpg)