Ngopi Sore

Tidak Bolehkah Ibu Nuril Meninggikan Kehormatannya Sebagai Perempuan?

Dalam persidangan, Nuril terus dicecar dan didesak. Selain perkara penyebaran, dia juga dipersalahkan atas tindakan melakukan perekaman ilegal.

Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA
BAIQ Nuril Maknun, terdakwa kasus UU ITE saat berada di ruang tahanan Pengadilan Negeri (PN) Mataram, 10 Mei 2017. 

Sampai di sini semestinya jelas. Benang merahnya sudah terang. Namun aparat-aparat di Polda NTB, sekali lagi, hanya berpatok pada teks. Dan celakanya, sebagaimana kasus yang dulu-dulu, mereka juga hanya menyimpulkannya melalui interpretasi tunggal. Hanya melihat dari satu arah. Yakni sisi pelapor. Bahwa pelapor merasa dicemarkan nama baiknya dan karena itu dirugikan, terutama secara moral. Dan laporan Muslim, yang berangkat dari kehebohan ini diberhentikan dari jabatannya, membuat Baiq Nuril Maknun dihadapkan ke pengadilan.

Dia telah ditahan sejak 27 Maret 2017. Dengan kata lain Nuril, yang memiliki tiga anak yang masih kecil-kecil, sudah hidup di balik bui selama dua bulan.

Dalam persidangan, Nuril terus dicecar dan didesak. Selain perkara penyebaran: "mendistribusikan, mentransmisikan dan/atau memungkinkan informasi elektronik dapat diakses", yang salah kaprah tadi, dia juga dipersalahkan atas tindakan melakukan perekaman ilegal.

Nuril juga telah menjawab pertanyaan ini. Dia bilang, dia merekam percakapan kepala sekolah semata-mata karena merasa kehormatannya sebagai seorang perempuan, seorang istri, dan seorang ibu terusik. Satu tindakan yang spontan. Dia sangat marah waktu itu, namun tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak berani, tepatnya. Dia cuma honorer, Muslim kepala sekolah. Merekam percakapan, membuatnya merasa telah melawan, dan dengan demikian dia telah menjaga harga dirinya dan meninggikan kehormatannya.

Barangkali di hadapan pasal-pasal dalam UU ITE, alasan-alasan ini tak punya arti sama sekali. Namun apakah Anda juga memandangnya dengan cara yang sama, Pak Hakim?(t agus khaidir)

SEORANG perempuan pendukung Baiq Nuril, menunjukkan layar telepon selular miliknya, di mana terpampang gambar bertajuk #SaveIbuNuril
SEORANG perempuan pendukung Baiq Nuril, menunjukkan layar telepon selular miliknya, di mana terpampang gambar bertajuk #SaveIbuNuril (KOMPAS.COM/KARNIA SEPTIA)

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved