Ngopi Sore
Basa-basi Bunga Ahok
Para suporter Ahok tentu saja memandang deret-deret karangan bunga ini dengan penuh rasa haru. Kelompok kontra mencibir dan menuding sebagai rekayasa.
Penulis: T. Agus Khaidir | Editor: T. Agus Khaidir
Bukan cuma terhadap proyek-proyek yang sedang berjalan seperti Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), Simpang Susun Semanggi, dan Arena Pacuan Kuda Pulo Mas. Tak kalah penting juga mengawal, dan juga mengawasi, proyek-proyek yang sudah jadi dan dioperasikan. Misalnya normalisasi sungai dan daerah pinggiran sungai. Sekarang, sejumlah bangunan liar dibangun warga di kawasan Pasar Ikan dan Kampung Akuarium. Kalijodo lebih gawat lagi.
Sehari setelah Ahok kalah, konon, kawasan itu langsung kehilangan keramahan dan keindahan. Oknum-oknum preman kembali, menyerobot pengelolaan perparkiran. Pedagang-pedagang panganan mendirikan tenda-tenda liar.
Saya kira, menyoroti hal ini jauh lebih penting, dan berguna, daripada berbasa-basi mengirimkan karangan bunga lantas membuang-buang waktu, ngotot-ngototan mendebatkan hal yang sungguh mati tak ada gunanya.
Ramai-ramailah mengingatkan Ahok, bahwa dia masih gubernur sampai Oktober dan karenanya masih punya hak untuk memastikan pekerjaan-pekerjaannya berjalan dengan semestinya.
Di lain sisi ini membantu Anies dan Sandi juga. Sebab akan lucu sekali, ironis bahkan, apabila saat mereka mulai bekerja nanti, Kalijodo justru telah kembali ke wajah semula. Wajah sebelum ditertibkan Ahok. Wajah yang serba kotor dan mesum dan membuat kaum perempuan niscaya menjerit-jerit histeris jika mengetahui lelaki-lelaki tercinta mereka berada di sana. Apa nanti kata dunia? (t agus khaidir)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/karangan-bunga_20170427_170516.jpg)