TRIBUN WIKI
Sejarah Masjid Syekh Zainal Abidin, Masjid Terua di Kota Padangsidimpuan
Masjid Syekh Zainal Abidin di Kota Padangsidimpuan adalah masjid tertua di kota tersebut yang dibangun pada tahun 1880.
Lalu sekitar tahun 1874, Syekh Zainal Abidin kembali ke kampung halamannya pada usia 40 tahun.
Ia mengabdikan dirinya dalam kegiatan syiar Islam di daerah tempatnya tinggal.
Baca juga: Sejarah G30S PKI, Kisah Kelam yang Menewaskan Sejumlah Jenderal TNI
Ketika ia mulai dakwah di Pudun, murid nya tidak hanya berasal dari daerah ini, tetapi juga berasal dari daerah lain, seperti Unte Rundang, Penyabungan, dan Pancur Pakko Sipirok.
Satu diantara muridnya yang terkenal ialah Syekh Bosar Hasibuan yang disebut juga Abu Muhammad Nur Halim Hasibuan, yang merupakan pimpinan persulukan di Aek Tuhul Padangsidimpuan Timur.
Ulama-ulama termuka di wilayah Tapanuli bagian Selatan yang semasa dengan Syekh Zainal Abidin menjalin hubungan dengan beliau di antaranya ialah Syekh Abdul Fattah (1703-1863 M) di Natal, Syekh Abdul Malik ( 1834-1910 M) di Huta Siantar Penyambungan, Syekh Haji Muhammad Yunus (1834-1909 M) di Huraba Mandailing Natal dan Syekh Sulaiman al-Kholid (1842-1917 M) di Huta pungkut Kota Nopan. (mag/tribun-medan.com)
Ditulis oleh mahasiswi magang Komunikasi Penyiaran Islam UIN Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe, Nadiyatul Rahimah Sinaga
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Masjid-Syekh-Zainal-Abidin-1.jpg)