Desa Besilam, Kampung Wisata Religi Tarekat Naqsyabandiyah di Langkat

TRIBUN-MEDAN.COM,- Kabupaten Langkat, Sumatera Utara termasuk satu diantara kawasan yang memiliki nilai historis sejarah Islam yang cukup kental.

Selain karena dikenal sebagai wilayah Kesultanan Langkat, Kabupaten Langkat juga dikenal sebagai wilayah penghasil minyak bumi terbesar di Sumatera Utara pada masanya.

Namun, hal yang paling mencolok dari Kabupaten Langkat adalah mengenai sejarah Islam di sana.

Baca juga: Sejarah Keberadaan Tugu Pers Pertama Indonesia yang Ada di Bumi Rafflesia 

Ada satu desa yang cukup dikenal oleh masyarakat lokal dan mancanegara.

Nama desa itu adalah Desa Besilam.

Orang-orang di Kabupaten Langkat, khususnya masyarakat Sumatera Utara menyebut nama kawasan itu sebagai wilayah Babussalam.

Desa Besilam atau Babussalam termasuk satu diantara kawasan yang menjadi saksi sejarah perkembangan Islam di Kabupaten Langkat.

Baca juga: Mengenal Wilayah Barus, Kota Tua Saksi Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Air

Desa Besilam

Desa Besilam, juga dikenal dengan nama Kampung Islam Besilam atau Babussalam.

Lokasinya ada di Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia.

Dari Kota Medan, jaraknya berkisar 65-75 kilometer.

Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS), Desa Besilam di Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat, memiliki luas wilayah sekitar 2.358,42 hektar atau sekitar 23,58 km⊃2;.

Baca juga: Masjid Lama Gang Bengkok, Saksi Sejarah Perkembangan Islam di Kota Medan

Desa ini terdiri dari 9 dusun yang tersebar di berbagai bagian wilayahnya.

Jumlah penduduk Desa Besilam diperkirakan sekitar 5.708 jiwa dengan rincian jumlah kepala keluarga.

Secara geografis, Desa Besilam dikelilingi oleh area perkebunan seperti sawit dan karet, serta dialiri oleh Sungai Besilam dan Sungai Batang Serangan. 

Perkembangan Islam

Desa Besilam atau Babussalam merupakan kawasan yang menjadi saksi sejarah perkembangan Islam di Kabupaten Langkat.