Sumut Terkini

Alih Fungsi Mangrove di Desa Halaban Disebut Program Bupati, Ondim: Siapa Kadesnya, Biar Saya Cek

Bahkan mereka ditakuti dan diiming-imingi oleh Pemerintah Desa Halaban, jika alih fungsi itu merupakan program Bupati Langkat. 

Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ANIL
DEMO - Seratusan masyarakat Desa Halaban, Kecamatan Besitang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menggeruduk Kantor Desa Halaban, Kamis (16/10/2025).  

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, alih fungsi itu disebut-sebut merupakan program Bupati Langkat, Syah Afandin. 

Masyarakat tetap tak terima dan menggeruduk Kantor Desa Halaban, Kecamatan Besitang. 

"Kami menolak alih fungsi lahan mangrove menjadi tanaman kelapa hibrida," ujar Hendro koordinator aksi, Kamis (16/10/2025). 

"Awalnya kami tanyak sama pihak desa dan kami minta penjelasan, dalam program apa alih fungsi ini. Tapi tidak ada satu pun yang bisa menjawab. Mulanya sempat dibilang alih fungsi ini program bupati, nyatanya perorangan. Atas hal ini, masyarakat pun akhirnya menolak," sambungnya. 

Lanjut Hendro, bahkan program yang disebut-sebut juga dapat mensejahterakan masyarakat. 

"Tapi nyatanya, yang mau digarap itu lahan hutan Mangrove yang kami rawat," ucap Hendro. 

Pria yang sehari-hari bekerja sebagai nelayan ini pun membeberkan apa hasil dari pertemuan masyarakat dengan Kepala Desa Halaban, Tamaruddin. 

"Hasil pertemuan dengan desa, mereka mau mengeluarkan alat berat (eskavator). Karena iming-imingnya kalau masyarakat setuju, jalan di dusun kami diperbaiki," ucap Hendro. 

"Harapan kami, kalau namanya alih fungsi jangan di dusun kami. Tapi kalau ada penghijauan, melestarikan hutan mangrove, mungkin masyarakat akan mendukung dengan sekuat tenaga," tambahnya. 

Bahkan menurut Hendro, Pemerintah Desa Halaban sempat melakukan sosialisasi kepada masyarakat Dusun II Paluh Pasir. 

"Sosialisasi hanya sebatas perkumpulan, tapi diam-diam mereka merintis," tutup Hendro. 

Sementara itu Kepala Desa Halaban, Tamaruddin dijumpai wartawan seusai aksi demo, menolak untuk diwawancarai. 

Padahal wartawan sudah berulang kali memanggil namanya untuk meminta melakukan wawancara. 

Tapi Tamaruddin pergi meninggalkan wartawan begitu saja tanpa sepatah kata apapun. 

(cr23/tribun-meda.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved