Sosok Rahmat Shah, Tokoh Sumut, jadi Korban Scamming Kerugian Rp 254 Juta

TRIBUN-MEDAN.com- Rahmat Shah merupakan tokoh Sumatera Utara (Sumut) sudah lama dikenal berkiprah besar tidak hanya di dunia bisnis, tetapi juga politik, diplomasi, dan konservasi satwa.  

Pria kelahiran 23 Oktober 1950, ini memimpin sejumlah perusahaan yang bergerak di berbagai sektor, mulai dari pertanian, properti, manufaktur, hingga ekspor-impor.  

Rahmat Shah adalah anak ketujuh dari 16 bersaudara, tumbuh di Perdagangan, Kabupaten Simalungun.  

Sejak muda, ia menunjukkan kemandirian dan etos kerja yang tinggi. Di usia remaja, ia bekerja sebagai asisten reparasi di bengkel mobil keluarga di Medan pada tahun 1965–1970. 

Selain sebagai pengusaha, Rahmat juga malang melintang di dunia politik.  

Ia pernah menjadi anggota MPR RI periode 1999–2004 dan terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI mewakili Sumatera Utara periode 2009–2014. 

Sejak 1999, ia juga dipercaya sebagai Konsul Jenderal Kehormatan Turki untuk Sumatra, sebuah jabatan diplomatik yang membawanya aktif memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Turki. 

Kecintaannya pada kemanusiaan tercermin dari perannya sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Sumatera Utara sejak 2011.  

Namun satu sisi lain dari dirinya yang paling menonjol adalah dedikasinya terhadap konservasi satwa. 

Ia adalah pendiri Rahmat International Wildlife Museum & Gallery di Medan, museum satwa liar terbesar di Asia dengan lebih dari 5.000 spesimen taksidermi.  

Pada 1996, ia mengambil alih pengelolaan Kebun Binatang Pematangsiantar dan kemudian membangun R-Zoo & Park di Serdang Bedagai pada 2017 sebagai sarana edukasi satwa bagi masyarakat. 

Rahmat Shah menikah dengan Rosaline Abu pada 1983 dan dikaruniai tiga anak yaitu Raline Shah, Rollin Shah dan Rollan Shah.  

Putrinya, Raline, dikenal sebagai aktris nasional dan mantan finalis Puteri Indonesia. 

Meski sukses dalam bisnis dan bergaul di tingkat internasional, Rahmat Shah tetap dikenal dekat dengan tanah kelahirannya, Sumatera Utara.  

Kiprahnya di bidang bisnis, kemanusiaan, dan konservasi mewariskan inspirasi tentang kerja keras, kepedulian, dan komitmen pada bangsa.