Berita Viral
Lagi, 6 Murid SD Keracunan Usai Santap Menu Makan Bergizi Gratis, di Brebes Ortu Dilarang Menuntut
Lagi, siswa jadi korban keracunan makanan usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG)
TRIBUN-MEDAN.com - Lagi, siswa jadi korban keracunan makanan usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sedikitnya enam murid SDN Inpres Boyaoge, Kota Palu, dilarikan ke rumah sakit usai mengalami gejala Keracunan Makanan, Rabu (17/9/2025).
Guru dan orangtua murid SDN Inpres Bayaoge menduga penyebab gejala Keracunan Makanan itu dari menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Murid SD Inpres Bayaoge mengalami sakit perut dan mual usai menyantap nugget ayam dalam paket MBG di kelas, Jl Delima, Kelurahan Boyaoge, Kecamatan Tatanga, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Akibat keluhan tersebut, enam murid dilarikan ke RSU Sis Al Jufri Palu untuk mendapatkan perawatan medis.
Hingga pukul 17.00 WITA, empat siswa masih dirawat di rumah sakit, sementara dua lainnya dipulangkan.
Guru SDN Inpres Boyaoge Warni mengatakan, gejala pertama muncul setelah jam makan siang.
“Awalnya sesudah makan ada beberapa siswa yang mengeluh sakit perut, khususnya kelas 3 dan 4. Saya sempat coba, memang ada perubahan rasa di nugget ayamnya, tapi tidak semua. Yang dibawa ke rumah sakit ada enam orang, tapi dua sudah pulang lebih dulu,” jelas Warni.
Ia menambahkan, program MBG di sekolah tersebut baru berjalan tiga hari dan sebelumnya tidak pernah ada keluhan.
Penyaluran makanan dilakukan sekitar pukul 10.30 WITA, sementara untuk kelas siang dimulai pukul 12.00 WITA.
Orangtua siswa, Nannita, berharap pihak penyelenggara MBG lebih berhati-hati dalam menyeleksi bahan makanan.
“Alangkah bagusnya makanan diperiksa secara detail setiap hari. Juga ditelusuri di mana penyedia membeli bahan, jangan sampai ada yang sudah lama tapi tetap dipakai. Kalau begini yang jadi korban anak-anak, tentu kami sebagai orang tua jadi was-was,” ujarnya.
Direktur RSU Sis Al Jufri Palu, dr Magfirah Al Amri, mengatakan pihaknya menerima enam pasien dari sekolah yang sama pada pukul 14.00–15.00 WITA.
“Gejalanya beragam, rata-rata nyeri perut setelah makan, ada yang muntah, sakit kepala. Penanganan awal kami berikan infus untuk mencegah dehidrasi, lalu obat-obatan sesuai gejala. Saat ini pasien kami pantau selama 24 jam,” jelas Magfirah.
Dia belum menyimpulkan penyebab pasti dari kejadian itu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/342-siswa-SMP-Negeri-35-Bandung-mengalami-keracunansdf.jpg)