Kolaborasi Sumut Berkah

Rider Aquabike Sebut Danau Toba Menantang dan Indah

Aquabike Jetski World Championship 2025 telah usai. Balap air international ini telah diselenggarakan tiga kali di Danau Toba

|
Editor: Jefri Susetio
Istimewa
Para rider memacu kecepatan jetskinya pada Aquabike Jetski World Championship 2025 yang diselenggarakan di Balige, Kabupaten Toba, Minggu (17/8/2025). Kejuaraan ini diikut Pebalap dari berbagai negara dan berbagai kategori. 

TRIBUNMEDAN.COM, TOBA - Aquabike Jetski World Championship 2025 telah usai. Balap air international ini telah diselenggarakan tiga kali di Danau Toba.

Tahun ini para rider pun tetap memiliki kesan yang baik setelah bermain di Danau Toba. Ada yang menganggap Danau Toba itu menantang, ada pula yang menyebut Danau Toba indah.

Salah satunya adalah juara dunia pertama dari Indonesia   Boanerges Ratag. Ia telah dua kali bertanding di Danau Toba.

Baca juga: Upacara Penurunan Bendera Berlangsung Penuh Hikmat di Tengah Gemuruh Angin Kencang

 

Pada tahun 2024, Ia meraih peringkat ke-11 pada kategori endurance di Aquabike. Namun pada tahun ini, Ia berhasil meraih gelar juara dunia kategori endurance. 

Menurut Ratag, air di Danau Toba cukup unik dan menantang. Kondisi airnya juga tidak bisa ditebak. Oleh sebab itu, Ia harus menyesuaikan kondisi jetski agar bisa mendapat perolehan terbaik.

“Airnya sangat berat, dan kita jadi tertantang sekali,” kata Ratag asal Manokwari, Papua Barat, di Venue Aquabike, Pelabuhan Muliaraja, Balige, Kabupaten Toba, Minggu (17/8/2025).

Begitu pula rekannya di tim nasional, Makaio Wimlie yang berasal dari Jakarta.

Menurutnya kondisi air Danau Toba tidak bisa ditebak. Namun    hal tersebut menjadi tantangan bagi dirinya.

“Di Danau Toba ini kondisi tidak bisa diprediksi, kadang airnya    bisa flat, bisa berombak juga,” kata Wimlie.

Selain menantang, keduanya juga menyebut pemandangan Danau Toba sangat indah. Ratag pun senang banyak penonton yang antusias melihat Aquabike.

“Pemandangannya sangat bagus, dan kita semua juga menikmati ketika ada sunsetnya,” kata Ratag.

Wimlie sangat senang turut berkompetisi di Danau Toba. Menurutnya, Danau Toba punya suhu yang sejuk. Sehingga saat bertanding dirinya tidak terlalu merasakan kelelahan.

Baca juga: Biodata Miliano Jonathans, yang Digadang Jadi Pemain Naturalisasi Indonesia

 

“Cuacanya enak sih, adem, kita nggak terlalu capek, pemandangan juga bagus, dan kita senang banyak yang nonton kita jadi semangat,” kata Wimlie.

Sebagai informasi, Ratag, pemuda berusia 16 tahun itu berhasil menjuarai kelas Endurance. Hasil tersebut ini mengantarkan dirinya menjadi orang Indonesia pertama yang menjadi juara dunia Aquabike.

Ia pun menjadi pebalap termuda    yang meraih gelar juara dunia sepanjang sejarah penyelenggaraan Aquabike oleh Union Internationale Motonautique (UIM).

(*)

 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved