Pemerintah Bilang Stok Beras Melimpah, Kirim Bantuan 10 Ribu Ton ke Gaza, Masyarakat Bawah Menjerit

Harga Beras di Medan: Melampaui HET

Di Kota Medan, harga beras medium dan premium melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Kepala Dinas Koperasi UKM Perindag Medan, Benny Iskandar Nasution, menyebut pasokan gabah ke kilang padi menurun, menyebabkan lonjakan harga.

Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, menginstruksikan pengawasan ketat mulai dari distributor hingga pasar tradisional dan modern. Pemerintah Kota Medan juga melaporkan kondisi ini kepada Pemerintah Pusat.

Gubernur Sumut, Bobby Nasution, meminta Bulog untuk segera mendistribusikan beras yang ada di gudang. Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumut, Charles TH Situmorang, menyebut harga beras medium di Sumut naik 1,4 persen dari HET.

Kenaikan harga disebabkan oleh berkurangnya stok gabah di kilang padi. Sumut kini mengambil gabah dari Kabupaten Simalungun, dengan harga gabah di kilang padi mencapai Rp 8.000 per kilogram.

Operasi pasar murah yang digelar Polri dan Bulog menjadi langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga pangan. Namun, tantangan seperti penurunan pasokan gabah dan lonjakan harga beras di berbagai daerah memerlukan koordinasi lebih lanjut antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan langkah proaktif, diharapkan harga pangan dapat kembali stabil dan terjangkau bagi masyarakat.

Baca juga: MENLU RI Sugiono: Indonesia Akan Kirim Bantuan 10.000 Ton Beras ke Palestina

Indonesia Kirim Bantuan 10.000 Ton Beras ke Gaza

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia telah mengirimkan bantuan beras sebanyak 10.000 ton untuk warga Gaza, Palestina.

Dikutip dari Kompas TV, bantuan ini akan didistribusikan melalui jalur udara atau air drop, agar tepat sasaran dan demi keamanan Satgas Garuda Merah Putih yang bertugas.

Sebanyak 26 personel TNI ditugaskan melakukan misi kemanusiaan, mengirimkan bantuan makanan kepada warga Palestina tersebut.

Bantuan ini dibawa melalui Yordania dan Mesir menggunakan dua pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara, untuk disalurkan ke masyarakat Palestina.

Misi ini dilaksanakan selama 10 hari, atas arahan Presiden Prabowo dalam rapat kabinet, untuk memberikan bantuan logistik kepada masyarakat Gaza.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Sugiono sudah menyampaikan, bantuan itu akan dikirimkan melalui airdrop, atau diturunkan lewat pesawat udara.

"Saya sampaikan bahwa kita akan mengirimkan bantuan 10.000 ton beras," kata Sugiono, Kamis (7/8/2025). 

Dia mengatakan, pengiriman bantuan ini sudah disetujui oleh Jordania, yang merupakan negara tetangga Palestina. 

Jordania menjadi jalur pengiriman bersama dengan negara-negara donatur lainnya untuk krisis pangan di Gaza.

"Ada beberapa negara yang juga sudah mendaftarkan diri untuk membantu melaksanakan airdrop," ucap dia.

Namun, kata Sugiono, ada beberapa bantuan bahan pangan lain yang diusulkan untuk dikirim melalui darat.

Sugiono tidak menjabarkan detail bahan pangannya, namun telah mengirimkan surat ke Kementerian Pertahanan atas permintaan pengiriman bantuan lewat jalur darat tersebut.

"Saya kemarin sudah meneruskan suratnya ke Kementerian Pertahanan," tutur dia.

Rencana pengiriman bantuan pangan ini juga pernah disampaikan Sugiono, dalam Aksi Bela Palestina di Monas, Minggu (3/8/2025).

Pengiriman bantuan ini disebut sebagai komitmen pemerintah dalam membela perjuangan kemerdekaan Palestina. 

Baca juga: Direktorat Polairud Polda Sumut Gelar Gerakan Pangan Murah, Salurkan 5 Ton Beras SPHP untuk Warga

(*/Tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan