Breaking News

Sumut Terkini

BP2MI Sumut Sebut Kamboja Zona Merah Penempatan Tujuan TKI, Minta Warga Berhati-hati 

Agar tak terulang kejadian serupa pihaknya pun mengimbau agar warga Sumut tak tergiur bekerja di Kamboja.

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
Tribunbanyumas.com
Ilustrasi. Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Sumut mengklaim, negara Kamboja sudah menjadi zona merah untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bekerja di sana. 

"Iya, iya itu pasti ( perketat keamanan ke kantor penyalur tenaga kerja,"jelasnya.  

Menurut Bobby, solusi dari Pemprov atas permasalahan ini adalah membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya.

"Solusinya adalah kalau ngomongin lapangan pekerjaan pastinya membuka lapangan pekerjaan, gak mungkin kita bilang untuk pekerja dengan hal hal lain pasti membuka lapangan pekerja, investasi di sumut kita tingkatkan Sekaligus pelatihan-pelatihan,"jelasnya.  

Diketahui, satu diantara penyebab Kamboja menjadi zona merah untuk TKI kasus seorang pria yang meninggal dunia setelah dua bulan ditipu agen keberangkatan kerja di Kamboja. 

DITIPU AGEN: Kolase Foto Azwar sesudah dan sebelum bekerja dua bulan di Kamboja setelah ditipu oleh agen bernama Hasan yang merupakan warga Medan.
DITIPU AGEN: Kolase Foto Azwar sesudah dan sebelum bekerja dua bulan di Kamboja setelah ditipu oleh agen bernama Hasan yang merupakan warga Medan. (KOLASE TRIBUN MEDAN)

Seorang pria itu bernama Azwar (32) warga Bunut, Kisaran Barat, Kabupaten Asahan. Awalnya ia dijanjikan bekerja di Malaysia sebagai penyanyi ini, dijual ke Kamboja untuk bekerja di perusahaan scamer.

Sebelum meninggal, Azwar sempat berkomunikasi dengan keluarga dengan mengirimkan beberapa video serta video call.

Dalam video callnya, Azwar mengaku meminta uang sebesar Rp 40 juta sebagai uang denda agar dirinya dapat dibebaskan dari perusahaan scamer tersebut.

Melalui video call dengan seorang temannya, Azwar mengaku sakit dan meminta pinjaman uang agar dirinya dapat dibebaskan.

"Ju (nama panggilan) untuk apa uang itu. Karena banyak kejadian udah dibayar dendanya juga ga dipulangkan juga," kata Seorang wanita yang telfon video dengan Azwar.

Azwar mengaku dirinya sedang sakit dan tidak dapat bekerja sehingga harus membawa denda agar dirinya tak dijual ke perusahaan lain.

"Enggak beb, karena aku sakit makanya aku ga bisa fokus kerja. Aku ga memenuhi target. Nanti kalau ada rezeki pasti aku ganti. Tolong kali, nanti pasti aku ganti," kata Azwar.

Selain itu, Azwar juga mengaku dibawa ke Kamboja oleh seorang agen bernama Hasan yang merupakan warga Medan.

"Yang ngajak aku bang Hasan, agen. Nomornya udah gak aktif lagi. Tolonglah aku beb," katanya.

Dilain video, Azwar turut meminta pinjaman uang sebesar Rp 40 juta untuk pembayaran denda dan ganti rugi. Parahnya lagi, dalam video tersebut, Azwar mengaku dirinya yang sedang sakit akan dibuang ke laut.

"Ziz (nama adik Azwar), bayari dendaku bisa ga Ziz. Biar pulang aku Ziz," ungkap Azwar di video lain.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved