Profil dan Tokoh

Profil Muhammad Romahurmuziy, Pernah Jual Beli Jabatan Kemenag, Kini Dituding Obral Kursi Ketum PPP

Muhammad Romahurmuziy adalah Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ia pernah terjerat OTT jual beli jabatan Kemenag.

Editor: Array A Argus
Instagram @romahurmuziy
DIKRITIK- Muhammad Romahurmuziy alias Rommy, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dikritik sesama politisi PPP karena dianggap 'mengobral' kursi ketua umum. 

TRIBUN-MEDAN.COM,- Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy alias Rommy tengah menjadi sorotan masyarakat, termasuk rekan-rekannya di partai.

Sebab, Rommy dituding sibuk 'mengobral' kursi Ketua Umum PPP kepada tokoh-tokoh eksternal partai.

Beberapa nama yang pernah dibujuk Rommy diantaranya mantan KSAD Dudung Abdurachman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, hingga mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Dia bahkan mengaku pernah membujuk Anies Baswedan untuk menjadi Ketua Umum PPP, serta berkonsultasi dengan mantan Presiden Joko Widodo terkait nama Amran.

Baca juga: Profil Shuniyya Ruhama, Penceramah Diduga Waria, Teman Kuliah di UGM Sebut Ambigous Genital

Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy usai membuka Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) I DPW PPP Sumut di Asrama Haji Medan Jalan AH Nasution, Selasa (19/12/2017).
Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy usai membuka Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil) I DPW PPP Sumut di Asrama Haji Medan Jalan AH Nasution, Selasa (19/12/2017). (Tribun Medan/Nanda)

"Saya berusaha sebisa mungkin agar partai ini kembali ke Senayan. Effort untuk ke situ maha berat. Mengingat belum ada satu sejarah pun sejak 1998, partai yang terlempar dari Senayan mampu kembali," kata Rommy, dikutip dari Kompas.com.

"Karenanya dibutuhkan extra ordinary power dan extra ordinary leader untuk memimpin PPP. Karenanya saya berusaha membujuk banyak tokoh yang saya nilai mampu," kata dia.

Namun, sikapnya itu mendapat kritikan tajam dari Wakil Ketua Umum PPP Rusli Effendi.

Dalam siaran persnya, Senin (26/5/2025), Rusli menyebut bahwa langkah yang diambil Rommy itu sangat tidak etis.

“(Langkah Rommy) Sangat tidak etis, seperti mengeksploitasi partai dan seolah-olah ini merupakan barang dagangan,” kata Rusli, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Profil Evelli, Member Baru YG Entertainment yang Gawangi NEXT MONSTER

Rusli menegaskan, PPP punya mekanisme yang diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) terkait masuk dan keluarnya anggota partai, termasuk proses pemilihan ketua umum.

“Kami menyambut baik kalau memang ada tokoh yang mau bergabung bersama dan berjuang untuk membangun bangsa, ahlan wa sahlan. Tapi tentu semua ada mekanismenya, kalau di PPP ada AD/ART,” ujar dia.

Oleh karena itu, Rusli mengingatkan para kader untuk tetap menjaga muruah partai dan tidak menjual-belikan posisi ketua umum.

Menurut dia, PPP masih memiliki banyak kader internal yang layak dan mumpuni untuk memimpin partai ke depan.

“Saya pastikan sebagai kader yang bergerak dari bawah, bahwa calon dari internal PPP masih mumpuni dan pantas, tentunya tidak kalah dengan tokoh-tokoh eksternal,” kata Rusli menegaskan.

Baca juga: Profil Stanislaus Susatyo, Orang Baru di Telkomsel yang Menjabat Direktur Sales

Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy.
Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy. (Tribunnews.com/Fitri Wulandari)

Senada dengan Rusli, Ketua DPC PPP Jakarta Timur, Ahmad Rifa’i, juga melontarkan kritik tajam terhadap manuver Rommy menjelang Muktamar partai.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved