Mengenal Dokter Cut Nabila, Wanita Multitalenta yang Peduli Kesehatan dan Lingkungan

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Di tengah perkembangan dunia kedokteran dengan berbagai inovasi baru dr. Cut Nabila berusaha memberikan kontribusi di dalamnya.

Selain menjalankan praktik sebagai dokter umum di sebuah klinik, saat ini ia juga aktif memperkenalkan metode terapi Genki yakni sebuah perawatan yang menggabungkan akupunktur dan bekam tanpa jarum, fokus pada terapi pendukung stroke, migrain, dan nyeri sendi.

Beberapa manfaat yang ditawarkan, yakni  dapat membantu melancarkan peredaran darah, memecah lemak, mengencangkan kulit wajah, mengatasi masalah gangguan tidur dan masih banyak lainnya.

"Genki membantu merelaksasi otot dengan pendekatan yang lebih nyaman karena tidak menggunakan jarum," jelas dr. Nabila.

Menjalani aktivitas di dunia medis, saat ini dr.Nabila juga aktif sebagai perwakilan Stem Cell and Cancer Research (SCCR) Indonesia di Medan. SCCR sendiri merupakan produk penelitian asli anak bangsa.

Stem cell atau sel punca adalah sel yang belum terdiferensiasi dan dapat berubah menjadi berbagai jenis sel.

Sel punca memiliki kemampuan untuk memperbarui, memperbanyak diri, dan memperbaiki jaringan yang rusak.

Stem cell dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti Stroke, Diabetes, Penyakit Jantung Koroner, Disfungsi Ereksi, serta Sakit Lutut. Selain stemcell ada juga terapi CTL yang fokus untuk terapi kanker.

"Selama ini banyak yang bangga melakukan Stem Cell di luar negeri, padahal kita punya yang tak kalah berkualitas," ungkapnya.

Oleh sebab itu, dr.Nabila sendiri masih terus masif untuk memperkenalkan metode pengobatan stem cell kepada masyarakat.

Menurutnya, metode ini menjadi salah satu jawaban, untuk menghadapi tantangan dunia kesehatan di Indonesia. Terkait hal lebih lanjut bisa hubungi dr.Nabila ke Instagram @drnabilasked ataupun ke WA +62 812-6448-2312

Tak Hanya di Dunia Medis, Juga Aktif di Bisnis dan Sosial

Tak hanya berkecimpung di dunia kesehatan, dr. Nabila ternyata memiliki jiwa wirausaha yang kuat. Ia aktif mengelola bisnis fashion dan kuliner, mewarisi semangat entrepreneurship dari keluarganya. 

"Saya pikir bisa melakukan apa saja itu penting saat ini. Meski sudah jadi dokter, saya tidak pernah merasa kecil hati untuk berdagang," katanya. 

Di tengah kesibukannya, ia juga menyisihkan waktu untuk kepedulian terhadap hewan terlantar. Sejak 2020, ia aktif dalam gerakan TNR (Trap, Neuter, Release) untuk menekan populasi kucing dan anjing liar secara manusiawi.