Prarekonstruksi Siswa di Asahan
AWALNYA Polisi Bilang Pandu Terjatuh, Kini Kanit Reskrim Jadi Tersangka Aniaya Siswa hingga Tewas
Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat, Ipda Ahmad Efendi ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan yang berujung tewasnya siswa SMA, Pandu Brata Siregar
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Juang Naibaho
"Oleh personel Polsek hendak memberhentikan, namun tidak mau berhenti. Selanjutnya, personel Polsek mengikuti dari belakang, dan setelah 50 meter si anak ini lompat dan jatuh terlungkup. Dia berdiri, mencoba melarikan diri tapi terjatuh lagi terlungkup," ungkapnya.
Disampaikan Iptu Anwar, polisi kemudian mendatangi dan melihat adanya luka di bagian pelipis wajah Pandu. Kemudian Pandu diboyong ke Polsek dan dibawa ke puskesmas untuk dilakukan perawatan.
"Di puskesmas dilakukan pemeriksaan juga di perut karena si anak mengaku ada sakit pada bagian perut. Setelah dilakukan pemeriksaan tidak ada tanda-tanda kekerasan, pihak puskesmas memberikan obat, dibawa kembali ke Polsek Simpang Empat," katanya.
Setelah beberapa saat diamankan, pihak keluarga datang menjemput Pandu di Polsek Simpang Empat.
"Keluarga yang menjemput itu Pak Maruli Manurung. Di situ yang bersangkutan diinterogasi dan mengaku tidak ada dilakukan pemukulan di Polsek Simpang Empat, hanya jatuh, pelipis terluka," katanya.
Sehingga, setelah dimintai keterangan, korban akhirnya dibawa pulang oleh keluarga. "Sempat ditawarkan pijat, tapi dia menolak dan meminta untuk istirahat di kos," ungkapnya.
Versi Keluarga
Keterangan berbeda disampaikan pihak keluarga. Seorang kerabat Pandu yang tak ingin disebutkan namanya, menuturkan bahwa korban sempat bercerita ditendang sebanyak dua kali oleh oknum polisi.
"Jadi awalnya dia ini nonton balap lari sama teman-temannya, di dekat PT Sintong. Kemudian, ada polisi dua sepeda motor bubarkan balap itu. Mereka (Pandu dan temannya) kemudian kabur satu sepeda motor tarik lima," ungkap keluarga korban, Selasa (11/3/2025).
Selanjutnya terjadi aksi kejar-kejaran antara polisi dengan sepeda motor yang ditumpangi oleh Pandu.
"Setelah dikejar, satu orang lompat kemudian lari. Lepas dari kejaran polisi. Saat korban (Pandu) yang lompat, terjatuh. Dan, pengakuan korban saat itu langsung ditendang sebanyak dua kali," ungkapnya.
Setelah diamankan, korban dibawa ke Polsek Simpang Empat. "Berdasarkan hasil pemeriksaan rumah sakit, diagnosa dari dokter itu ada yang bocor bagian dalamnya. Kalau tidak salah lambungnya," ungkapnya.
Katanya, terdapat beberapa luka lain di bagian kepala dan wajah korban. "Korban ini anak yatim piatu," imbuhnya.
Terkait pernyataan kepolisian bahwa Pandu positif narkoba, keluarga korban menegaskan bahwa hal tersebut fitnah yang kejam.
Ia menegaskan, Pandu merupakan anak yang memiliki pola hidup sehat dan tidak pernah menyentuh hal-hal yang aneh.
Prarekonstruksi Siswa di Asahan
Pandu Siregar
polisi aniaya siswa
Polres Asahan
Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat
Ipda Ahmad Efendi
TribunBreakingNews
| Tiga Tersangka Nyaris Diamuk Massa saat Prarekonstruksi Dugaan Penganiayaan Siswa di Asahan |
|
|---|
| DETIK-DETIK Rekonstruksi Ipda Ahmad Efendi dan Rekannya Aniaya Siswa SMA di Asahan Hingga Tewas |
|
|---|
| Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat Jadi Tersangka Penganiayaan Siswa, Dirkrimum Polda Sumut Bungkam |
|
|---|
| Beda Versi Dengan Dimas, Ipda Ahmad Efendi Mengaku Tidak Ada Pukul Korban Pandu Brata |
|
|---|
| Prarekonstruksi Versi Tersangka Dimas, Pandu Siregar Ditabrak Lalu di Aniaya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/PRAREKONSTRUKSI-kematian-Pandu-Siregar.jpg)