Fenomena Alam
Fakta Seputar Isu Hujan Jelly di Gorontalo, Dugaan Hoaks dan Penjelasan Prakirawan
Fenomena hujan jelly bisa disebabkan karena beberapa hal. Diantaranya karena fenomena biologis dan fenomena meteorologi.
Hujan jelly diketahui pernah terjadi di Skotlandia, Eropa, pada tahun 2009.
Dikutip dari BBC, seseorang menemukan butiran jelly di Pentlands.
Penemuan ini memicu beragam teori konspirasi.
Beberapa dugaan menyebutkan bahwa zat tersebut adalah sejenis jamur, ekskresi hewan, atau bahkan 'ingus bintang' dari meteorit.
Kemudian pada Agustus 2009, ada bukti ilmiah baru yang menunjukkan bahwa materi misterius ini mungkin berasal dari suatu cairan dari katak.
Baca juga: Tembagapura Papua Turun Hujan Salju, BMKG Sebut Ini Fenomena Alam Langka yang Terjadi di Indonesia
Untuk mencoba memecahkan misteri tersebut, Out of Doors telah meminta beberapa ilmuwan untuk memeriksa sampel jeli.
Hans Sluiman, seorang ahli alga di Royal Botanic Garden Edinburgh, mengatakan kepada para pendengar BBC bahwa ia yakin gel itu sendiri bukanlah tumbuhan atau hewan.
Dr Andy Taylor mempelajari jamur di Macaulay Institute di Aberdeen.
Ia mengatakan ada filamen jamur di lendir tersebut tetapi setuju dengan Hans bahwa jamur tersebut tumbuh di dalam lendir.
Rekan akademis Hans Sluiman lalu menemukan referensi tahun 1926 di jurnal Nature tentang 'pembusukan bintang'.
Referensi tersebut mendukung teori bahwa burung dari beberapa spesies tertentu memakan katak atau kodok.
Burung itu kemudian memuntahkan ovariumnya hingga jatuh ke daratan.
Seperti diberitakan sebelumnya, bersamaan dengan musim hujan yang masih terjadi di wilayah Indonesia, belakangan muncul fenomena alam langka hujan jeli.
Peristiwa alam ini hujan jeli itu terjadi di Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.
Tepatnya peristiwa tersebut terjadi di Desa Leyao Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, sekitar pukul 20.00 WITA, Sabtu (15/2/2025).
| Daftar 16 Negara yang Bisa Menyaksikan Gerhana Matahari 2 Agustus, Ini Tips Aman untuk Melihatnya |
|
|---|
| Gerhana Matahari Total 2 Agustus yang Menyebabkan Bumi Gelap, Ini Wilayah Terdampak |
|
|---|
| Fenomena Aphelion Itu Apa, Hoaks atau Fakta? Simak Penjelasan BMKG |
|
|---|
| Fenomena Gerhana Bulan Total Hari Ini, Terjadi Pukul 10.57 WIB, Ini Penjelasan BMKG dan BRIN |
|
|---|
| Besok, Jumat 14 Maret 2025 Bakal Terjadi Gerhana Bulan Total, Ini Dampaknya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/hujan-jelly-gorontalo.jpg)