Berita Medan

Tarif Bus Listrik, Khusus 3 Kategori Ini Dapat Potongan Harga

Penumpang umum dikenakan tarif sebesar Rp 5 ribu untuk sekali naik. Sementara untuk Balita di bawah lima tahun tidak dikenakan tarif. 

Penulis: Anisa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
Tribun Medan/HO
PT PLN (Persero) UID Sumatera Utara terus mendukung upaya Pemerintah Kota Medan dalam menghadirkan transportasi massal ramah lingkungan melalui peluncuran Bus Listrik (Bus Rapid Transit/BRT) Buy The Service (BTS). 

"Sesuai dengan keputusan Walikota Medan nomor 550/16.A tentang Tarif Angkutan Perkotaan dengan skema pembayaran yang bersumber dari APBD Kota Medan  tertanggal 30 Desember 2024 menyatakan bahwa,  menetapkan tarif angkutan perkotaan dengan rincian. Penumpang umum sebesar Rp 5.000 dan untuk pelajar, lansia, mahasiswa dan disabilitas Rp 3.000,"terangnya, Senin (30/12/2024).

Dikatakannya, seharusnya sekali perjalanan sudah dikenakan tarif. Namun, karena belum sempurnanya pelayanan dan halte bus listrik, maka saat ini dikenakan tarif untuk satu kali perjalanan dengan waktu 75 menit. 

"Untuk itu, perjalanan yang masih  di bawah 75 menit, untuk perjalanan  keduanya masih Rp 0. Misal, penumpang jalan menggunakan bus listrik dari Amplas ketika naik tap menggunakan kartu E-money  atau e-wallet maka dikenakan sebesar Rp 5.000, kemudian, turun di Stasiun Lapangan Merdeka dan Naik bus listrik kedua ke Belawan itu sudah otomatis ketika di Tap kedua  tidak dikenakan tarif kembali alias Rp 0,"ucapnya.

Seorang warga Kecamatan Medan Belawan Sofy merespon positif dikenakannya tarif pada saat penggunaan bus listrik

Menurutnya, hal yang wajar jika Pemko Medan mengenakan tarif Rp 5.000 dengan durasi perjalanan 75 menit.

"Hal yang wajar, apalagi berbayarnya hanya satu kali. Jadi kalau kita transit  tidak bayar lagi itu masih wajar. Karena dengan begitu,  otomatis ada penurunan jumlah penumpang dan angkot-angkot ini kembali mendapatkan sewa," jelasnya.

Dikatakan Sofy, selama penggunaan bus listrik gratis, banyak angkot-angkot di Kota Medan yang mengeluh.

"Saya kalau pagi saja naik bus listrik, kalau sore naik angkot. Karena ramai kali busnya enggak dapat tempat duduk berdiri pula, jadi saya milih naik angkot. Supir-supir itu rata-rata mengeluhkan sepinya sewa dan lain-lain. Makanya saya sambut positif lah bus listrik tidak gratis ini,"jelasnya.  

Sementara itu, pantauan Tribun Medan di hari pertama penerapan tarif, antusias warga masih cukup tinggi. 

Beberapa tempat pemberhentian halte masih banyak yang menunggu bus tersebut.  

Mereka juga sudah mengetahui, penggunaan   bus listrik saat ini sudah mulai dikenakan tarif.

(Cr5/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved