Tahanan Tewas di Tangan Polisi

Korban Penganiayaan Personel Polrestabes Medan Ngaku Dipaksa Tandatangan Surat yang Tak Tahu Isinya

Katanya, saat itu mereka didatangi oleh Panit Resmob Polrestabes Medan, Ipda Imanuel Dachi bersama dengan sejumlah personelnya.

|
Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALFIANSYAH 
Dedi Sugiarto Pasaribu, salah satu korban penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah personel Satreskrim Polrestabes Medan, saat menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya, Jumat (27/12/2024). 

Nasib pahit dialami Dumaria Simangunsong warga Desa Sei Semayang, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang. Suaminya Budianto Sitepu (42), yang meninggalkan rumah dalam kondisi sehat pada 24 Desember malam dia temui tewas di Rumah Sakit Bhayangkara, Medan, Kamis (26/12/2024). 

Ibu lima orang anak itu sangat terpukul, niatnya ingin menjenguk suaminya yang disebut sakit usai dua hari ditahan di Polrestabes Medan berakhir kepedihan.

Di depan ruang jenazah RS Bhayangkara, Dumaria tertegun. Tampak wajahnya pucat sambil terus meneteskan air mata. 

Dia mengatakan, hari itu berencana menemui suaminya yang ditahan polisi. 

Namun dia mendapat kabar bila Budianto tak lagi berada di tahanan Polrestabes Medan dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara karena sakit. 

"Semalam saya ke sana Polrestabes Medan mau melihat. Gak boleh. Makanan yang saya bawa aja yang dikasihkan. Saya minta tolong mau melihat aja dari jauh sebentar aja gak boleh. Besok aja katanya kalau mau," kata Dumaria, Kamis (26/12/2024). 

"Pas saya datang ke Polrestabes Medan (hari ini) , minta tolong saya untuk melihat suami gak boleh juga. Terus diberitahu bila suami saya ada di rumah sakit, sakit katanya begitu," 

Mendapatkan kabar suami masuk rumah sakit, Dumaria semakin khawatir. Dia buru-buru ke Rumah Sakit Bhayangkara. 

Tanpa tahu pasti keberadaan sang suami, Dumaria menyisir ruang perawatan di rumah sakit milik Polri itu.

Pertanyaan Dumaria soal keberadaan sang suami juga tak dijawab oleh petugas rumah sakit Bhayangkara yang dia temui. 

Getirnya lagi saat mencari suaminya, Dumaria berpapasan dengan petugas rumah sakit yang mendorong jenazah. 

Seperti punya feeling, dia melihat wajah jenazah yang diboyong petugas kamar jenazah mirip suaminya. 

"Jadi ini kami sendiri yang datang kemari lihat. Kami minta tolong sama pihak RS Bhayangkara itu pun tidak boleh," kata Dumaria. 

"Hanya pas lewat saja saya nampak seperti suami saya digotong pakai tempat jenazah. Saya lihat wajahnya iya itu suami saya. Udah meninggal," lanjutnya. 

Melihat sang sang suami tak bernyawa Dumaria histeris dan merasa terpukul.  Suaminya yang dia lihat sehat dua hari lalu kini terkulai kaku. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved