Berita Medan
Miliki Hobi Menggambar, Owner BBrowns Sukses Pikat Hati Pelanggan dengan Hiasan Kukisnya
Ketertarikannya pada seni menggambar juga berperan besar dalam membangun BBrowns yang berdiri hingga sekarang
Penulis: Risya Fakhrana Nasution | Editor: Ayu Prasandi
Proses Produksi dan Inovasi Zero Waste
Dalam sehari, BBrowns mampu memproduksi hingga 30 pouch kukis. Untuk pesanan khusus, dibutuhkan waktu hingga tiga hari lamanya untuk menyelesaikan 100 pcs.
Prosesnya melibatkan pembuatan adonan, pembakaran, dekorasi sesuai permintaan, dan pembakaran ulang.
“Dalam sehari, saya dan tim yang berjumlah empat orang bisa mengerjakan 30 pouch kukis. Namun untuk kukis custom seperti yang sekarang lagi saya kerjakan bertema Halloween, dalam tiga hari hanya bisa mengerjakan 100 pcs,” kata Yunita.
Selain kukis custom, BBrowns juga menawarkan produk lain seperti cokelat loli, kue kering, kue ulang tahun, cupcake, dan cake pop. Ada pula produk inovatif bernama ‘miring kukis’ yang terbuat dari putih telur sisa produksi dan dapat bertahan hingga satu tahun lamanya.
“Kita juga membuat terobosan baru, namanya miring kukis. Yaitu kukis yang dibuat dari putih telur yang berasal dari sisa pembuatan kukis hias. Uniknya, miring kukis ini bisa bertahan hingga satu tahun lamanya. Jadi, tidak ada bahan yang terbuang,” jelasnya sambil menunjukkan produk miring kukis yang telah tersaji di dalam toples.
Ia pun sedang mencoba membuat pupuk dari kulit telur untuk mendukung konsep ‘zero waste’ demi menjaga kebersihan lingkungan.
Kreativitas yang Menyesuaikan Tren
BBrowns terus mengikuti perkembangan tren dekorasi untuk menarik pelanggan.
“Kami membuat hiasan seperti Labubu, Hello Kitty, Sanrio, dan Kuromi agar anak-anak tertarik. Untuk kukis custom, harganya mulai dari Rp8.000, sementara produk retail berkisar antara Rp10.000 hingga Rp35.000,” jelas Yunita.
Menjelang Natal, tahun baru dan hari besar lainnya, pesanan BBrowns kerap meningkat drastis. BBrowns juga memanfaatkan media sosial seperti Instagram (@kukishiasmedan), TikTok, dan Facebook untuk mempromosikan produknya.
“Beberapa brand besar order ke saya setelah melihat media sosial BBrowns. Ini sangat membantu,” tambahnya.
Dengan usaha yang terus berkembang, pemilik BBrowns memiliki visi besar.
“Saya berharap BBrowns bisa menjadi pemasok kukis hias terbesar di Kota Medan. Saya juga ingin tetap menjaga kualitas dengan harga yang terjangkau, agar semua kalangan bisa menikmati produk kami,” tutupnya optimis.
BBrowns membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih dari langkah kecil yang tidak disengaja, asalkan disertai kerja keras, kreativitas, dan inovasi.
(Cr34/tribun-medan.com)
Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News
Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel
Berita viral lainnya di Tribun Medan
| Pionir Midwest Rock dari Medan, Grass Park Hadir dengan Filosofi Taman Rumput dan Idealisme Genre |
|
|---|
| Sambil Menginang, Boru Ginting Memohon ke Presiden Usai Rumahnya Digusur Pemko Medan |
|
|---|
| Menag Nasaruddin Umar Klaim Solusi Prabowo untuk Palestina Diapresiasi Dunia |
|
|---|
| TAMPANG Pelaku Pembongkaran Rumah Pensiunan Dosen |
|
|---|
| Dari Medan ke Mancanegara: Otten Coffee Bawa Cita Rasa Lokal Melalui LazMall |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Yunita-Kusumawati-Nasution-47-saat-ditemui-di-rumah-produksi-BBrowns.jpg)