Banjir di Sumut
Sumut Darurat Bencana, 24 Daerah Rawan Banjir, BPBD Catat Korban 15.754 Kepala Keluarga
Pemprov Sumut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut mengimbau masyarakat untuk tetap waspada
Penulis: Dedy Kurniawan | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN- Dalam seminggu ke depan intensitas hujan di beberapa wilayah di Sumatera Utara (Sumut) diprediksi masih tinggi masyarakat diminta tetap waspada terhadap kemungkinan bencana banjir dan longsor.
Imbauan itu disampaikan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan BMKG di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Kamis (28/11/2024).
24 daerah terdata terdampak banjir, dengan korban 15.754 kepala keluarga.
Pemprov Sumut melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, dengan curah hujan yang masih tinggi hingga seminggu ke depan. Terutama di daerah-daerah yang rawan banjir dan longsor.
“Terkait dengan bencana di Provinsi Sumut, sebenarnya sudah lama kami informasikan kepada kabupaten/kota untuk mengantisipasinya. Hal ini terkait dengan prediksi BMKG dimana pada November dan Desember adalah puncak musim hujan. Informasi itu kami sampaikan pada Oktober. Kami juga sudah mengundang kabupaten/kota guna mitigasi waspada dalam menghadapi segala macam bencana di musin hujan,” kata Kabid Sri Wahyuni.
BPBD Sumut, lanjutnya, telah menerima rilis yang dikeluarkan oleh BMKG Wilayah I Medan terkait kondisi cuaca yang dilanda hujan dalam seminggu terkahir.
Ia mencontohkan seperti pada 21 November dimana BMKG telah mengeluarkan rilis terjadi curah hujan tinggi di empat daerah.
Berdasarkan rilis tersebut, juga disampaikan, pada 23 November berpotensi terjadi banjir, banjir bandang, hingga longsor di empat daerah, yaitu Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Padanglawas (Palas), Karo, dan Deliserdang.
"Ini artinya rilis yang dikeluarkan BMKG itu benar dan sesuai dengan prediksi,” ucapnya.
Ia pun melanjutkan, berdasarkan rapat koordinasi pada 28 November 2024, disepakati menyarankan kepada Pj Gubernur Sumut untuk mengeluarkan status darurat bencana hingga 31 Desember 2024.
“Ini yang akan kita keluarkan Siaga Darurat Bencana Provinsi Sumut terkait rilis data prakiraan yang dikeluarkan oleh BMKG,” sebutnya.
BPBD Sumut mencatat, berdasar laporan sementara yang dihimpun untuk korban banjir pada 3 daerah yakni, Kota Medan, Binjai, dan Deliserdang yang terjadi sejak 27 November 2024, ada sekitar 15.754 kepala keluarga (KK) yang menjadi korban banjir.
Untuk menindaklanjuti hal itu, Pemprov Sumut melalui BPBD telah melakukan sejumlah upaya seperti berkoordinasi dengan pemerintah setempat, melakukan pemantauan dan pendataan di lokasi banjir, mempersiapkan peralatan evakuasi untuk masyarakat yang membutuhkan pertolongan, serta melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir.
"Bagi masyarakat yang ingin berpergian ke tempat wisata yang berpotensi longsor, banjir kami imbau untuk menunda terlebih dahulu. Hal ini untuk menghindari terjadinya bencana yang dapat menimbulkan korban jiwa," imbaunya.
Kepala BMKG Wilayah I Sumut, Hendro Nugroho, Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Darurat Peralatan dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati, dan Kabid Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo Provsu, Harvina Zuhra.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pemerintah-Provinsi-Sumatera-Utara-Sumut-melalui-Dinas.jpg)