Berita Viral

PUTUSAN MA Menangkan Budi Said Malah Rugikan Negara Rp 1 Triliun, Mereka Ini Bela Negara atau Siapa?

PT Antam sudah mengalami kerugian secara akuntansi karena laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi Indonesia.

Editor: AbdiTumanggor
Tribunjatim.com/istimewa
Duduk perkara kasus yang menjerat crazy rich Surabaya, Budi Said (BS), yang kini ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi penyalahgunaan kewenangan dalam penjualan emas PT Antam. Budi Said dan pegawai Antam pada tahun 2018 terlibat dalam merekayasa transaksi jual beli emas hingga merugikan Antam sebanyak Rp 1,1 triliun. (Istimewa/TribunJatim.com) 

Handi mengatakan ada Rp 952,4 miliar yang dibukukan. "Jadi yang dibukukan khusus untuk kasus Budi Said itu sejumlah berapa?" tanya jaksa di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2024).

"Baik. Jadi secara singkat yang dibukukan untuk kasus hukum Budi Said per 30 Juni 2022 itu angkanya per Juni itu hampir Rp 952.446.824.636 (Rp 952,4 miliar)," jawab Handi.

Jaksa lalu menanyakan pedoman perhitungan nilai tersebut. 

Handi mengatakan nilai uang itu dihitung berdasarkan gugatan jumlah 1,1 ton emas yang diajukan Budi Said.

"Oke, tadi kan ada komparasi atau penghitungan dari jumlah emas sejumlah 1.136 kg. Jadi untuk yang dibukukan Rp 952 miliar ini, bertolak ukur berpedoman pada apa?" tanya jaksa.

"Angka tersebut bersumber dari pertama, kuantitas ya, 1.136 kg emas lalu ini dikalikan dengan harga LME per 30 Juni 2022. LME itu adalah London metal exchange sebesar Rp 838.421.501 per kilogram," jawab Handi.

Handi kemudian membeberkan dampak kekalahan PT Antam di tingkat kasasi terhadap gugatan perdata tersebut.

Dia mengatakan salah satu dampaknya yakni dividen PT Antam ke negara turun Rp 1 triliun.

"Terkait dana provisi yang dibukukan ini, ada tidak dampak terhadap PT Antam?" tanya jaksa.

"Ada. Dampaknya oleh karena adanya beban provisi ini yang hampir Rp 1 triliun otomatis laba bersih perusahaan di tahun 2022 itu turun Rp 1 triliun. Akhirnya apa? artinya juga kemampuan Antam untuk membagikan dividen di tahun 2022 itu turun Rp 1 triliun. Jadi yang seharusnya bisa dibagikan kepada negara katakanlah misalnya Rp 3 triliun akan turun Rp 1 triliun menjadi Rp 2 triliun. Itu dampaknya,"beber Handi.

"Kedua, dampak secara reputasi karena itu mempengaruhi rasio-rasio laporan keuangan dan juga persepsi publik," imbuh Handi.

Sebagai informasi, Budi Said pernah menggugat Antam terkait kekurangan jumlah emas yang diterimanya. Budi Said menang dalam gugatan itu sehingga Antam harus mengganti 1,1 ton emas senilai sekitar Rp 1,1 triliun.

Belakangan, Budi Said diduga menggunakan dokumen palsu dan melakukan kongkalikong terkait pembelian emas dengan sejumlah mantan pejabat Antam. Pihak Antam pun mengajukan peninjauan kembali ke MA untuk membatalkan kasasi itu.

Budi Said pun kini harus menjalani persidangan karena diduga merekayasa jual beli emas. Jaksa mengatakan rekayasa pembelian emas di bawah harga resmi itu dilakukan Budi bersama mantan General Manager PT Antam Tbk Abdul Hadi Aviciena, Eksi Anggraeni selaku broker, Endang Kumoro selaku Kepala Butik Emas Logam Mulia Surabaya 01, Ahmad Purwanto selaku general trading manufacturing and service senior officer, serta Misdianto selaku bagian administrasi kantor atau back office Butik Emas Logam Mulia Surabaya 01.

"Terdakwa Budi Said bersama-sama dengan Eksi Anggraeni, Endang Kumoro, Ahmad Purwanto, dan Misdianto melakukan transaksi jual beli emas Antam pada Butik Emas Logam Mulia Surabaya 01 di bawah harga resmi emas Antam yang tidak sesuai prosedur penetapan harga emas dari prosedur dewan emas PT Antam Tbk," kata jaksa saat membacakan surat dakwaan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved