TRIBUN WIKI

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila dan Tradisi yang Berlangsung di Indonesia

Sejarah Hari Kesaktian Pancasila bermula dari tragedi G30S PKI yang menewaskan 6 jenderal.

Editor: Array A Argus
Dok Setneg
Presiden Soeharto bertindak sebagai inspektur upacara pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya, Jakarta Timur hari Kamis (1/10/1987). Kepala Negara dan Ny Tien Soeharto serta Wapres dan Ny Karlinah Umar Wirahadikusumah selesai upacara melakukan peninjauan keliling.(DOK. SETNEG) 

Komando Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) dalam salah satu laporannya menyebut angka korban mencapai 1 juta jiwa.

Dari 1 juta jiwa tersebut, sekitar 800.000 dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta masing-masing 100.000 di Bali dan Sumatera.

Sedangkan di Sulawesi dan Nusa Tenggara, terdapat 10.000 korban jiwa, 6.000 di Aceh, dan kurang dari 1.000 di Kalimantan Selatan.

Dari 1 juta korban tewas tersebut, diduga orang yang benar-benar berafiliasi dengan komunis hanya sekitar 20 persen saja.

Melansir Kompas Nasional, Iwan Gardono melakukan penjumlahan terhadap angka dari 39 artikel atau buku yang pernah mengulas pembantaian 1965-1966.

Hasilnya diperoleh rata-rata angka sebesar 430.590 korban tewas selama pembantaian pascatragedi G30S.

Pendapat bahwa korban peristiwa G30S mencapai 3 juta jiwa datang dari Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (YPKP 65).

Meski belum memiliki data pasti, YPKP 65 berpegang pada angka yang pernah dikeluarkan oleh Panglima Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), Sarwo Edhi Wibowo, yang berperan dalam perburuan orang-orang yang dituding PKI.

Selain dalang di balik G30S, jumlah korban sebenarnya dari tragedi ini juga belum dapat dipastikan.

Penelitian lebih mendalam untuk mengetahui jumlah pasti dari korban G30S masih perlu dilakukan.

Karena bagaimana pun, penyelesaian peristiwa G30S masih jauh dari kata tuntas dan terus menimbulkan pertanyaan.(tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved