TRIBUN WIKI
Menilik Sejarah Ompu Mamontang Laut Ambarita
Masyarakat adat Sihaporas adalah suku Batak Toba yang berada di desa Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Penulis: Rizky Aisyah | Editor: Randy P.F Hutagaol
TRIBUN-MEDAN.com – Masyarakat adat Sihaporas adalah suku Batak Toba yang berada di desa Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Masyarakat adat Sihaporas menjaga agar kenangan akan leluhur mereka tetap hidup. Ingatan yang diwariskan ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sekilas tentang ingatan ini dapat dilihat dalam falsafah hidup orang Batak. "Mardebata, Maradat, Maruhum, Marpatik, Martarombo, Marpanghirimon, Marpinompa" yang berarti tuhan, adat, perintah, sabda, harapan, dan keturunan.
Salah satu filosofi di atas, Mardebata, berarti kepercayaan kepada Tuhan, pencipta alam semesta, dan juga disebut Debata Mulajadi Nabolon dalam bahasa Batak.
Sebelum agama-agama luar masuk ke tanah Batak, Debata Mulajadi Nabolon merupakan awal dan akhir dari penciptaan segala sesuatu di alam semesta, sehingga masyarakat adat Batak memiliki hubungan yang dalam dan erat dengan sang pencipta tertinggi.
Selain filosofi, masyarakat adat Batak juga dikenal dengan tona dan poda, yang berarti pesan dan perintah dari para leluhur, yang merupakan pedoman yang menjadi identitas dalam diri mereka.
Mangittua Ambarita (68), seorang tetua adat di Sihaporas, leluhurnya telah memberikan sejarah dan budaya yang luar biasa kepada generasi mereka, dan dia melakukannya karena kecintaan dan kepeduliannya terhadap budaya leluhurnya, untuk memastikan hal tersebut diwariskan kepada generasi muda lainnya.
Silsilah Ompu Mamontang Laut Ambarita dapat digambarkan secara singkat sebagai berikut.
Pertama, ia menikah dengan Boru Sinaga, putri Tuan Panahatan, di tepi Danau Toba dekat Batu Gantung, Sibaganding, Kabupaten Simalungun, sekitar empat kilometer dari Parapat.
Atas izin Ompung Boru (nenek), yang tidak memiliki anak laki-laki maupun perempuan, Ompu Mamontang Laut menikahi Boru Sitio dari Simanindo, Pulau Samosir.
Dari pernikahan kedua ini, lahirlah tiga orang anak laki-laki: anak sulung, Ompu Sohailoan Ambarita, menikah dengan Boru Sinaga, yang tinggal di Aek Batu, Sihaporas; anak tengah, Ompu Jaipul Ambarita, menikah dengan Boru Sinaga dan tinggal di Bolon, Sihaporas; dan anak bungsu, Ompu Sugara (Ompu Niujung Barita), menikah dengan Boru Sirait, yang tinggal di pelosok Kabupaten Toba Samosir.
Dan lahirlah seorang putra tunggal, Ompu Lemok.
Dari keturunan Ompu Lemok, lahirlah tiga orang anak laki-laki, yaitu Ompu Gabuk Ambarita, Ompu Rasmi, dan adik bungsunya, Ompu Rudin.
Ompu Gabuk memiliki tiga orang anak, yaitu Ompu Janimbang Ambarita/Boru Citorus, Ompu Dimma Ambarita/Boru Sinaga, dan seorang saudara laki-laki, yaitu Ompu Herbinawati/Boru Napitu.
Silsilah Ompu Mamontang adalah generasi kesembilan (sembilan orang) yang dapat ditelusuri dalam silsilah Tarombo atau Batak, yang berasal dari Batak Siraja.
| Komjen Suyudi Ario Seto, Pati Polri Duduki Jabatan Sipil, Sempat Digadang Sebagai Calon Kapolri |
|
|---|
| Profil Mayjen TNI Agustinus Purboyo, Danseskoad Akmil 92 dari Kavaleri Jebolan King's College London |
|
|---|
| Profil Rizky Ridho, Kapten Persija Jakarta Puncaki Nominasi FIFA Puskas Award 2025 |
|
|---|
| Profil Karim Adeyemi, Pemain Dortmund yang Jadi Incaran Juventus |
|
|---|
| Profil Bambang Pujo Sumantri, Eks Pelatih Malang United Kini Nakhodai Persiku Kudus |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Mangittua-Ambarita_Sejarah-Adat-Sihaporas.jpg)