Kapten Sepakbola Sumut Dikeroyok

Kapten Sepakbola Sumut Resmi Melaporkan Pengeroyokan yang Dilakukan Papua Barat ke Polisi

Laporan telah diterima dan teregistrasi dengan nomor LP/B/554/IX/2024/SPKT/POLRESTA BANDA ACEH/POLDA ACEH, per tanggal 12 September 2024.

|
Penulis: Aprianto Tambunan | Editor: Ayu Prasandi
HO
Kapten sepakbola Sumut, Alif Eka Rizky resmi melaporkan pengeroyokan yang dilakukan pemain tim Papua Barat terhadap dirinya ke Polresta Banda Aceh, Kamis (12/9/2024). 

Kapten tim sepakbola putra Sumatera Utara (Sumut), Alif Eka Rizky dikeroyok oleh beberapa pemain yang diduga dari kontingen Papua Barat

Peristiwa itu terjadi di hotel Medan, Banda Aceh, Rabu (11/9/2024) malam. 

Asisten manajer sepakbola putra Sumut, Gusti Lubis menceritakan kejadian sekira pukul 23:23 WIB. 

"Pasca pertandingan Sumut vs Sulteng, kita kembali menuju hotel Medan. Pada saat sampai di hotel, kontingen Papua Barat sebagian sudah berkumpul di lorong lantai 3 tempat kamar mereka dan sebagian ada di lobby hotel," kata Gusti melalui pesan WhatsApp, Kamis (12/9/2024). 

Lebih lanjut,katanya, saat itu kapten tim sepakbola putra Sumut, Alif menjadi orang terakhir yang keluar dari bus dan hendak menuju kamar yang berada di lantai 4 dan 5. 

"Alif naik ke hotel dengan pengawalan 4-6 orang dari Kepolisian. Begitu Alif masuk ke hotel, rombongan Papua Barat langsung mendekat dan melakukan pemukulan secara beramai-ramai," katanya. 

 Kondisi kapten tim sepakbola putra Sumut, Alif Eka Rizky seusai di keroyok tim Papua Barat di dalam hotel Medan, Banda Aceh, Rabu (11/9/2024) malam. (TRIBUN MEDAN/HO)
Pascakejadian itu, Alif diamankan oleh personil polisi untuk mendapat perawatan. 

"Setelah itu Alif dan pengawalan kembali keluar hotel menuju mobil patroli dan kemudian diantar ke Kesdam Iskandar Muda untuk perawatan," tutupnya. 

Amatan Tribun Medan dari rekaman CCTV yang beredar, terlihat saat itu Alif baru saja memasuki pintu masuk hotel dengan pengawalan Polisi. Tak lama muncul sejumlah orang, yang diduga tim dari Papua Barat berlari menuju Alif. 

Kemudia, mereka langsung melakukan penganiayaan terhadap Alif, meskipun saat itu Alif berada di tengah-tengah pengalaman personel polisi. 

Akibat penganiayaan itu, hidung Alif pun mengeluarkan darah yang cukup banyak.

Bahkan darah yang bercucuran dari hidungnya mengotori peralatan yang dipegang oleh Alif. 

(Cr29/tribun-medan.com)

Baca berita TRIBUN MEDAN lainnya di Google News

Ikuti juga informasi lainnya di Facebook, Instagram dan Twitter dan WA Channel

Berita viral lainnya di Tribun Medan 

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved